22.11.2014 Views

Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ARSITEKTUR BUDDHIS<br />

juga mengingatkan kita, bahwa Buddha Dharma<br />

yang didasarkan pada cinta dan belas kasih itu juga<br />

dilindungi oleh para Pelindung Dharma makhluk<br />

surgawi yang perkasa dari ancaman makhluk-makhluk<br />

jahat. Ibaratnya negara yang mencintai perdamaian<br />

juga harus memiliki angkatan bersenjata yang kuat.<br />

Melangkah masuk ke dalam, ada satu figur yang<br />

membelakangi Bodhisattva Maitreya. Seorang jendral<br />

perang gagah perkasa berparas rupawan dengan<br />

posisi berdiri memegang tongkat Vajra. Figur ini<br />

menghadap Balairung Maha Buddha di dalam vihara.<br />

Dialah Dharmapala Veda (Wei Tuo Pu Sa), jendral<br />

surgawi yang berikrar sebagai Pelindung Dharma<br />

dan Sangha. Sebab itulah, Mahayana Tiongkok<br />

menghormati Wei Tuo sebagai dewa pelindung<br />

vihara.<br />

Wei Tuo dengan tongkat Vajra yang bisa<br />

menaklukkan para makhluk jahat dan meremukkan<br />

kegelapan batin ini mengingatkan bahwa hati kita<br />

harus sekeras dan sekuat tongkat Vajra agar dapat<br />

terbebas dari godaan dan rintangan kegelapan batin.<br />

Pun tekad kita harus setegar Wei Tuo.<br />

Menara Lonceng<br />

Berada di sisi kiri depan Balairung Maha<br />

Dewa, umumnya bertingkat tiga. Berfungsi<br />

untuk mengumpulkan para anggota Sangha yang<br />

tinggal di vihara. Di dalamnya ditempatkan figur<br />

Bodhisattva Ksitigarbha. Pada umumnya vihara juga<br />

menempatkan figur Bodhisattva Ksitigarbha di dalam<br />

Balairung Bodhisattva Ksitigarbha yang terletak di<br />

sisi timur vihara.<br />

Menara Tambur<br />

Bangunan bertingkat tiga yang berada di sisi<br />

kanan depan Balairung Maha Dewa. Konon di zaman<br />

dahulu lonceng dan tambur di vihara juga berfungsi<br />

sebagai penunjuk waktu. Di pagi hari membunyikan<br />

lonceng, di petang hari memukul tambur. Di dalam<br />

menara ini ditempatkan figur Guan Gong dengan dua<br />

64<br />

pendamping: Guan Ping - putra Guan Gong (kiri)<br />

dan Jendral Zhou Cang (kanan). Seperti halnya figur<br />

Ksitigarbha, figur Guan Gong juga ditempatkan<br />

secara khusus di dalam Balairung Vihara di sisi<br />

barat vihara. Ada juga yang menempatkan figur<br />

Guan Yin (Bodhisattva Avalokitesvara) di dalam<br />

menara ini.<br />

Balairung Maha Buddha<br />

Selepas dari Balairung Raja Dewa, melangkah<br />

menapak halaman kosong, tepat di depan mata<br />

tertampak sebuah bangunan besar megah, inilah<br />

Balairung Maha Buddha (Balairung Permata Maha<br />

Perkasa). Balairung Maha Buddha adalah bangunan<br />

utama dan juga terbesar di seluruh komplek<br />

vihara.<br />

Maha Perkasa di sini adalah merujuk pada<br />

Buddha karena Buddha mempunyai kemampuan<br />

menaklukkan Mara: klesa mara (nafsu kekotoran<br />

batin), skandha mara (lima kelompok kehidupan),<br />

mrtyu mara (kematian) dan devaputra mara (dewa<br />

yang berdiam di Paranimmitta-vasavatti, alam<br />

Dewa/Surga tertinggi/ke-6 di Alam Nafsu).<br />

Balairung Maha Buddha ini terbagi atas tiga<br />

bagian: figur Buddha di tengah balairung, figur<br />

18 Arhat atau 20 dewa Pelindung Dharma di<br />

kedua sisi timur dan barat balairung serta figur<br />

Bodhisattva Avalokitesvara (Guan Shi Yin Pu Sa)<br />

tepat membelakangi altar Buddha menghadap ke<br />

arah utara.<br />

Figur Buddha di tengah balairung biasanya<br />

berjumlah 1, 3 atau 5 figur.<br />

1. Buddha Sakyamuni: dalam posisi duduk<br />

bermeditasi atau berdiri. Pendamping di<br />

kedua sisi adalah: Maha Kashyapa dan Ananda;<br />

atau Bodhisattva Manjushri dan Bodhisattva<br />

Samantabhadra.<br />

2. Buddha Vairocana atau Buddha Losana.<br />

3. Buddha Amitabha: dalam posisi berdiri<br />

menyambut makhluk hidup yang akan terlahir di<br />

SINAR DHARMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!