Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
ARSITEKTUR BUDDHIS<br />
Alam Sukhavati. Pendamping di kedua sisi adalah:<br />
Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta.<br />
4. Buddha Tiga Alam: Buddha Sakyamuni (tengah),<br />
Buddha Bhaisajya-guru (kiri), Buddha Amitabha<br />
(kanan).<br />
5. Buddha Tri-kaya: tiga Buddha yang<br />
sesungguhnya adalah satu. Buddha Vairocana<br />
(tengah) sebagai Dharma-kaya, Buddha Losana (kiri)<br />
sebagai Sambhoga-kaya, Buddha Sakyamuni (kanan)<br />
sebagai Nirmana-kaya.<br />
6. Buddha Tiga Kehidupan: Buddha Sakyamuni<br />
(tengah), Buddha Kasyapa (kiri) sebagai Buddha masa<br />
lalu sebelum Buddha Sakyamuni, Buddha Maitreya<br />
(kanan) sebagai Buddha masa depan penerus Pelita<br />
Dharma Buddha Sakyamuni.<br />
7. Buddha Lima Arah: Buddha Vairocana (tengah),<br />
Buddha Ratna Sambhava (kiri pertama), Buddha<br />
Akshobhya (kiri kedua), Buddha Amitabha (kanan<br />
pertama), Buddha Amoghasiddhi (kanan kedua).<br />
Buddha Lima Arah ini mengikuti Tradisi Vajrayana.<br />
8. Tujuh Buddha: adalah Buddha Sakyamuni<br />
dengan enam Buddha lain sebelum munculnya<br />
Buddha Sakyamuni,yakni: Buddha Vipasyin, Buddha<br />
Sikhin, Buddha Visvabhu, Buddha Krakucchandra,<br />
Buddha Kanakamuni, Buddha Kasyapa dan Buddha<br />
Sakyamuni. Namun vihara dengan tujuh Buddha ini<br />
sekarang sangatlah jarang kita temukan.<br />
Untuk figur Guan Yin (Guan Shi Yin) di belakang<br />
altar Buddha, yang umum terlihat adalah figur Guan<br />
Yin berdiri dengan latar belakang lautan luas yang<br />
bertaburan banyak pulau. Figur ini melambangkan<br />
bahwa di tengah-tengah samudera penderitaan yang<br />
luas tak terhingga, Guan Yin menyelamatkan para<br />
makhluk menderita hingga tiba di Pantai Seberang<br />
Nirvana.<br />
Di kedua sisi Guan Yin berdiri dua pendamping,<br />
yaitu Nagaranya dan Sudhana. Dalam pahatan<br />
kepulauan yang menjadi latar belakang terlukis 53<br />
kali pencarian guru pencerahan batin yang dilakukan<br />
oleh Sudhana.<br />
Ruang Dharma<br />
Di belakang Balairung Maha Buddha adalah Ruang<br />
Dharma atau yang disebut juga Ruang Ceramah.<br />
Bangunan terpenting kedua setelah Balairung Maha<br />
Buddha ini merupakan tempat aktivitas penting<br />
dalam vihara yakni pembabaran Buddha Dharma dan<br />
upacara penerimaan Sila.<br />
Selain figur Buddha, di tengah Ruang Dharma<br />
terdapat meja dan kursi ceramah (Dharma-sana),<br />
serta lonceng (kiri) dan genta (kanan). Di bawah meja<br />
ceramah ditempatkan meja kecil pembakar dupa,<br />
sedang di belakang kursi ceramah dibentangkan<br />
gambar Buddha Sakyamuni yang sedang memutar<br />
roda Dharma atau singa yang sedang meraung,<br />
melambangkan Buddha yang sedang membabarkan<br />
Dharma yang mulia.<br />
Balairung Vihara<br />
Balairung Vihara ini terletak di sisi barat Balairung<br />
Maha Buddha, merupakan bangunan peringatan jasa<br />
Pelindung Dharma pendiri vihara Jetavana semasa<br />
kehidupan Buddha Sakyamuni. Di dalam balairung<br />
ini kita bisa melihat tiga figur yakni Raja Pasenadi<br />
(tengah), Pangeran Jeta (kiri) dan Anathapindika<br />
SINAR DHARMA<br />
65