29.01.2015 Views

BUKU I RKP 2013 - Bappeda

BUKU I RKP 2013 - Bappeda

BUKU I RKP 2013 - Bappeda

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

angka pelaksanaan desentralisasi. Tujuan dari Dana Perimbangan adalah<br />

untuk membantu Daerah dalam mendanai kewenangannya, mengurangi<br />

ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antara Pusat dan Daerah,<br />

dan mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintahan antardaerah.<br />

Dana Perimbangan terdiri atas (i) Dana Alokasi Umum (DAU), (ii) Dana<br />

Alokasi Khusus (DAK), dan (iii) Dana Bagi Hasil (DBH). Ketiga komponen<br />

Dana Perimbangan ini merupakan sistem transfer dana dari Pemerintah<br />

serta merupakan satu kesatuan yang utuh. Penentuan daerah penerima dan<br />

besaran alokasi dana ke setiap daerah dilakukan dengan menggunakan<br />

formula dan kriteria penghitungan tertentu sebagaimana yang diamanahkan<br />

dalam UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara<br />

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Formula yang digunakan<br />

diharapkan tidak menjadi disinsentif bagi pemerintah daerah untuk<br />

meningkatkan kapasitas keuangan dan kinerja pembangunan daerah,<br />

termasuk mengoptimalkan penerimaan di luar Dana Transfer.<br />

Penyempurnaan dilakukan terhadap mekanisme Dana Perimbangan dengan<br />

harapan daerah dapat meningkatkan fungsi pemerintahan khususnya di<br />

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu,<br />

pemanfaatan Dana Perimbangan harus dirancang sedemikian rupa agar<br />

mendorong pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama terhadap<br />

pelayanan dasar sesuai SPM.<br />

Jumlah Dana Perimbangan secara total mengalami peningkatan untuk<br />

mengakomodasi peningkatan kebutuhan daerah dan mendukung agar<br />

pemerintah daerah dapat menjalankan kewenangannya dengan baik.<br />

Peningkatan alokasi Dana Perimbangan harus disertai dengan peningkatan<br />

kualitas pengelolaannya melalui penyempurnaan formula penghitungan<br />

alokasi, peningkatan koordinasi perencanaan Dana Perimbangan di antara<br />

para pemangku kepentingan, dan pemenuhan atas unsur tata kelola yang<br />

baik. Salah satu unsur terpenting dalam tata kelola Dana Perimbangan<br />

adalah transparansi dari tahap perencanaan dan pengalokasian oleh<br />

pemerintah pusat, hingga tahap pelaksanaan di daerah.<br />

Arah Kebijakan Pengalokasian Dana Alokasi Umum. Dana Alokasi Umum<br />

(DAU) merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang<br />

dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah<br />

untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan<br />

desentralisasi. Formulasi penghitungan dan mekanisme pengalokasian DAU<br />

diatur dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan<br />

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah dan<br />

Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.<br />

Jumlah alokasi DAU sekurang-kurangnya 26 persen dari PDN neto dengan<br />

tetap memperhitungkan faktor pengurang.<br />

Penentuan besar dana yang mencakup ’kebutuhan fiskal daerah’ dalam<br />

rangka melaksanakan fungsi dasar layanan umum harus mengacu pada<br />

tujuan desentralisasi dan otonomi daerah, yaitu mewujudkan kesejahteraan<br />

masyarakat yang merata di daerah. Arah kebijakan DAU pada tahun <strong>2013</strong><br />

adalah:<br />

Rencana Kerja Pemerintah Tahun <strong>2013</strong>| Buku I – Bab VI Pembiayaan Pembangunan 135

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!