29.01.2015 Views

BUKU I RKP 2013 - Bappeda

BUKU I RKP 2013 - Bappeda

BUKU I RKP 2013 - Bappeda

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(ii) peningkatan kapasitas pengurangan risiko bencana yang sinergi antara<br />

pusat dan daerah dalam sistem perencanaan pembangunan, (iii)<br />

peningkatan kapasitas penanganan kedaruratan Satuan Reaksi Cepat<br />

Penanggulangan Bencana (SRC-PB) yang dilengkapi dengan peralatan dan<br />

perlengkapan yang memadai dan (iv) penyelesaian dan keberlanjutan<br />

pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah pasca bencana<br />

Kepulauan Mentawai dan erupsi Gunung Merapi di Provinsi DI Yogyakarta<br />

dan Jawa Tengah.<br />

10. Daerah<br />

Tertinggal,<br />

Terluar, dan<br />

Pasca Konflik<br />

Tantangan pembangunan ke depan adalah melakukan percepatan<br />

pembangunan kesejahteraan rakyat di daerah tertinggal, terdepan, terluar,<br />

dan paska-konflik. Namun demikian upaya ini tidak mudah karena berbagai<br />

permasalahan yang dihadapi. Salah satu diantaranya adalah rendahnya<br />

kinerja perekonomian daerah dan rendahnya kesejahteraan masyarakat<br />

yang tercermin dari rendahnya akses terhadap pelayanan dasar kesehatan,<br />

pendidikan, dan air bersih.<br />

Permasalahan dan tantangan pokok dalam pengelolaan batas wilayah<br />

negara dan pembangunan kawasan perbatasan antara lain:<br />

1. Masih tingginya kondisi keterisolasian wilayah kecamatan terluar<br />

perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar (PPKT) berbasis lokasi prioritas<br />

yang menghambat aksesibilitas barang kebutuhan pokok dan orang,<br />

serta pertumbuhan perekonomian lokal;<br />

2. Belum optimalnya sinkronisasi dan sinergitas kontribusi<br />

kementerian/lembaga dalam rangka pengelolaan batas wilayah negara<br />

dan pengembangan kawasan perbatasan;<br />

3. Minimnya akses keterjangkauan pelayanan pendidikan dan pelayanan<br />

kesehatan di kecamatan terluar perbatasan dan PPKT, sehingga<br />

kecenderungan masyarakat perbatasan memanfaatkan pelayanan<br />

kesehatan yang lebih memadai diperoleh di negara tetangga.<br />

4. Belum terselesaikannya beberapa segmen batas wilayah dalam rangka<br />

penegasan batas wilayah negara memerlukan koordinasi antar tim<br />

perundingan batas. Terkait dengan pelaksanaan perundingan perbatasan<br />

dengan Negara tetangga yang berbatasan langsung, tantangan yang<br />

dihadapi adalah masih adanya perbedaan pandangan dan kepentingan<br />

dalam penggunaan dasar penetapan perbatasan antara Indonesia dengan<br />

negara-negara yang berbatasan, serta diantara tim perundingan batas<br />

sendiri juga memiliki data dan persepsi yang belum sama.<br />

5. Selain itu, belum memadainya pospengamanan perbatasan guna<br />

mendukung perkuatan pemeliharaan batas wilayah negara karena ratarata<br />

jarak antara satu pos dengan pos lain masih berkisar 50 km,<br />

demikian juga dengan pos pulau terdepan (terluar) baru terbangun di 12<br />

pulau saat ini. Kualitas pelayanan kepabeanan, karantina, keimigrasian,<br />

dan keamanan di kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar<br />

masih cenderung rendah sehingga masih terjadi kegiatan ilegal lintas<br />

batas antar negara.<br />

64 Rencana Kerja Pemerintah Tahun <strong>2013</strong>| Buku I – Bab II Kondisi Umum

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!