29.01.2015 Views

BUKU I RKP 2013 - Bappeda

BUKU I RKP 2013 - Bappeda

BUKU I RKP 2013 - Bappeda

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sebesar 6,8 persen, 3,0 persen, 9,2 persen, dan 10,7 persen. Sektor<br />

pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor<br />

konstruksi, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan, serta sektor<br />

jasa-jasa masing-masing tumbuh sebesar 1,4 persen, 4,8 persen, 6,7 persen,<br />

6,8 persen, dan 6,7 persen.<br />

Pada triwulan I 2012, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,3 persen<br />

(y-o-y). Dari sisi produksi, sektor pengangkutan dan komunikasi;<br />

perdagangan, hotel dan restoran serta keuangan, real estat dan jasa<br />

perusahaan merupakan faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi<br />

yang masing-masing tumbuh sebesar 10,3 persen; 8,5 persen; dan 6,3<br />

persen. Sedangkan sektor pertanian dan industri pengolahan masing-masing<br />

tumbuh sebesar 3,9 persen dan 5,7 persen.<br />

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terutama didorong<br />

pembentukan modal tetap bruto (PMTB) serta ekspor barang dan jasa yang<br />

masing-masing tumbuh sebesar 9,9 persen dan 7,8 persen. Sejalan dengan<br />

peningkatan investasi, impor barang dan jasa mengalami peningkatan<br />

sebesar 8,2 persen. Adapun pengeluaran konsumsi rumah tangga dan<br />

pengeluaran pemerintah meningkat masing-masing sebesar 4,9 persen dan<br />

5,9 persen.<br />

Perlambatan ekonomi dunia dan meningkatnya ketidakpastian pada akhirakhir<br />

ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang<br />

dapat dicapai lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan<br />

yaitu sebesar 6,7 persen. Namun demikian, dengan stabilitas ekonomi yang<br />

terjaga disertai upaya penguatan ekonomi domestik diperkirakan dapat<br />

mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen. Dari sisi<br />

pengeluaran, investasi, konsumsi masyarakat serta konsumsi pemerintah<br />

didorong sebagai penggerak perekonomian dengan perkiraan pertumbuhan<br />

masing-masing sebesar 10,9 persen, 4,9 persen, dan 6,8 persen. Ekspor<br />

barang dan jasa diupayakan dapat tetap tumbuh dalam menghadapi<br />

perlambatan ekonomi dunia. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan<br />

ekonomi digerakkan oleh industri pengolahan yang diperkirakan tumbuh<br />

6,1 persen seiring dengan perbaikan iklim investasi dan iklim usaha; sektor<br />

pertanian tumbuh 3,5 persen; sektor pertambangan dan penggalian tumbuh<br />

2,0 persen; serta sektor tersier yaitu listrik, gas dan air bersih; bangunan;<br />

perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan,<br />

persewaan, jasa usaha; serta jasa-jasa yang meningkat masing-masing 6,2<br />

persen; 7,0 persen; 8,9 persen; 11,2 persen; 6,3 persen; dan 6,2 persen.<br />

7. Pengangguran<br />

dan<br />

Kemiskinan.<br />

Momentum pertumbuhan ekonomi yang terjaga pada tahun 2011 telah<br />

menciptakan lapangan kerja yang cukup besar dan sekaligus menurunkan<br />

pengangguran terbuka. Pada Februari 2012, jumlah pengangguran terbuka<br />

menurun menjadi 7,6 juta orang (6,3 persen) dan jumlah penduduk miskin<br />

pada September 2011 menurun menjadi 29,9 juta orang (12,4 persen).<br />

Rencana Kerja Pemerintah Tahun <strong>2013</strong>| Buku I – Bab III Kerangka Ekonomi Makro 75

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!