BUKU I RKP 2013 - Bappeda
BUKU I RKP 2013 - Bappeda
BUKU I RKP 2013 - Bappeda
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
12. Bidang Politik,<br />
Hukum,<br />
Keamanan<br />
dan<br />
Pertahanan<br />
Politik. Demokrasi Indonesia sudah melewati sejumlah ujian tidak ringan<br />
sejak penyelenggaraan pemilu nasional terakhir 2009, baik berupa<br />
permasalahan dari sisi kebebasan sipil, hak-hak politik maupun lembaga<br />
demokrasi, termasuk persoalan sengketa antar kelompok masyarakat<br />
dalam kehidupan sosial politik dan konflik pasca pemilukada, ancaman<br />
terorisme, persoalan partisipasi masyarakat sipil, maupun persoalan fungsi<br />
parpol. Pada tahun <strong>2013</strong>, di tengah berbagai realitas sosial politik yang ada,<br />
Indonesia bersiap memasuki pemilu 2014 dengan segala kompleksitas dan<br />
dinamika penyelenggaraannya.<br />
Kebebasan sipil berada pada tingkat yang relatif sangat baik, dengan<br />
pengecualian sejumlah tindakan kekerasan sektarian dan konflik agraria<br />
yang mendapat sorotan luas, karena adanya penghilangan nyawa orang,<br />
pembakaran rumah ibadah, dan sebagainya. Pemenuhan hak-hak politik<br />
warga membaik walaupun masih terganggu oleh hak memilih dan dipilih<br />
yang bermasalah pada pemilu nasional dan daerah. Kinerja lembaga<br />
demokrasi lebih rendah dibandingkan kinerja pada aspek kebebasan sipil.<br />
Kinerja yang lebih rendah ini salah satunya disumbang oleh masih<br />
rendahnya kapasitas dan kredibilitas partai politik seperti digambarkan<br />
oleh data indeks demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2009.<br />
Ada gap besar antara aspek Kebebasan Sipil dengan Hak Politik dan<br />
Lembaga Demokrasi yang secara umum terjadi di hampir semua provinsi.<br />
Angka indeks menunjukkan tingkat kebebasan Sipil yang sangat tinggi,<br />
tidak diimbangi dengan kemampuan lembaga demokrasi, yang masih<br />
sangat lemah. Warga sangat aktif melaporkan keluhan-keluhan merupakan<br />
civil discontent. Jika civil discontent ini tidak mampu direspon dengan baik<br />
oleh lembaga demokrasi dan pemenuhan hak politik, akan bisa bergulir ke<br />
yang lain-lain yang lebih merepotkan, seperti etnik, agama, regional<br />
discontent Jika gap terus menerus tinggi, Pemerintah dan masyarakat<br />
harus bersiap-siap untuk munculnya berbagai discontent tersebut.<br />
Hukum. Dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi peraturan<br />
perundang-undangan, telah dilakukan pengkajian terhadap 9000 Perda.<br />
Dari hasil kajian tersebut ditemukan sebanyak 351 Perda bermasalah.<br />
Pada tahun 2012, ditargetkan dilakukan kajian terhadap 3000 Perda dan<br />
terdapat rekomendasi tindak lanjut dari hasil pengkajian tersebut baik<br />
disetujui, direvisi, maupun dibatalkan.<br />
Pencapaian dalam kurun waktu tahun 2012 terkait perlindungan hukum,<br />
diperlihatkan melalui pelaksanaan UU No, 16 Tahun 2011 tentang Bantuan<br />
Hukum. Penyediaan jaminan pelayanan terhadap masyarakat miskin yang<br />
menghadapi masalah hukum dikelola oleh Kementerian Hukum dan HAM<br />
untuk disalurkan melalui organisasi penyedia jasa bantuan hukum yang<br />
telah terakreditasi dan lolos verifikasi.<br />
Di samping itu, untuk meningkatkan kualitas peraturan perundangundangan<br />
khususnya di tingkat peraturan daerah maka pada tahun 2011<br />
telah dilakukan fasilitasi perancangan peraturan daerah. Melalui<br />
penghimpunan dan pengkajian telah dihimpun/dikaji sebanyak 393<br />
Peraturan Daerah dan juga telah dilakukan kunjungan ke 25<br />
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk melakukan konsultasi dan pendampingan<br />
Rencana Kerja Pemerintah Tahun <strong>2013</strong>| Buku I – Bab II Kondisi Umum 45