28.03.2015 Views

ojgb8og

ojgb8og

ojgb8og

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

EKONOMI EKSPOR<br />

SEPEDA MOTOR<br />

mang sangat memprihatinkan, apalagi jika dibandingkan<br />

dengan Thailand. Dengan produksi<br />

dan konsumsi dalam negeri sekitar 7,8 juta unit,<br />

Indonesia memang raksasa sepeda motor di<br />

ASEAN. Di Thailand, pasar sepeda motor dalam<br />

negeri hanya sekitar 2 juta unit. Meski pasar Indonesia<br />

begitu besar, pabrikan asing lebih suka<br />

menjadikan Thailand sebagai basis ekspor.<br />

Dengan pasar sebesar itu, Indonesia hanya<br />

mengekspor sekitar 41 ribu sepeda motor tahun<br />

lalu. Sedangkan Thailand, jumlah sepeda<br />

motor yang dikirim ke luar negeri—termasuk<br />

ke Indonesia—lebih dari 900 ribu. “Jadi masih<br />

Jika masing-masing pemegang merek bisa<br />

mencapai dua syarat itu, kita bisa menjadi<br />

basis ekspor.<br />

besar Thailand dibanding kita,” ujar Ketua Bidang<br />

Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor<br />

Indonesia Sigit Kumala.<br />

Seperti industri mobil, pemerintah Thailand<br />

memang berhasil memikat dunia untuk membuat<br />

sepeda motor di sana. Bukan cuma merek-merek<br />

Jepang, seperti Honda atau Yamaha,<br />

yang memiliki pabrik di sana. Sepeda motor<br />

Jerman, BMW, pun punya pabrik di sana. Begitu<br />

pula dengan sepeda motor Italia kesayangan<br />

para tukang ngebut, Ducati, sejak tahun lalu<br />

juga memproduksi kendaraan di Thailand.<br />

Sigit memiliki sejumlah teori mengapa pabrikan<br />

Jepang dan Eropa senang membuat sepeda<br />

motor di Thailand dan menjadikan negara itu<br />

sebagai basis ekspor. Salah satunya karena negara<br />

itu sudah menerapkan standar emisi Euro<br />

3 sejak 2011, yang diminta pasar Eropa. Adapun<br />

Indonesia baru akan menerapkan standar Euro<br />

3 mulai pertengahan tahun ini.<br />

Yang kedua, produksi Indonesia belum mencapai<br />

10 juta unit per tahun. Sigit mengatakan,<br />

10 juta unit adalah skala ekonomi yang ideal<br />

untuk ekspor. “Jika masing-masing pemegang<br />

merek bisa mencapai dua syarat itu, kita bisa<br />

menjadi basis ekspor,” kata Sigit yang juga Chief<br />

Executive PT Astra International Tbk-Honda<br />

Sales Operation.<br />

Meski masih kalah jauh dari jumlah ekspor<br />

Thailand, ada sedikit kabar bagus, yakni jumlah<br />

ekspor Indonesia terus meningkat dari tahun<br />

lalu, yang hanya 41 ribu. Selain Suzuki, yang sudah<br />

menyatakan akan mengirim Address, Ha-<br />

MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!