You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
INTERNASIONAL<br />
LANCUNG UJIAN ADALAH HAK<br />
KAMI SEJAK LAHIR.”<br />
Niketan—yang artinya kurang-lebih rumah<br />
ilmu pengetahuan—menjadi simbol perbuatan<br />
yang lancung.<br />
Orang tua yang agak canggih memakai<br />
ponsel untuk mengirimkan sontekan. Orang<br />
tua yang punya duit memilih menyewa “joki”<br />
ujian. “Anakku tak bisa membaca, tapi aku<br />
ingin dia lulus ujian, paling tidak lulus ujian<br />
matrikulasi,” kata salah satu orang tua murid.<br />
Demi secarik ijazah, ia menyewa jasa “joki”<br />
untuk menggantikan anaknya<br />
ujian. “Apa masalahnya berbuat<br />
curang saat ujian? Ini bukan hal<br />
baru di sini,” kata Sanoj Kumar<br />
Singh, murid di satu sekolah di<br />
Saharsa, tanpa rasa bersalah.<br />
Menteri Pendidikan Negara Bagian Bihar, P.K.<br />
Shahi, angkat tangan melihat “gotong-royong”<br />
orang tua murid, sebagian guru, dan anak didik<br />
mereka mencurangi ujian. “Tak mungkin menyelenggarakan<br />
ujian yang jujur tanpa kerja<br />
sama para orang tua.... Ada lebih dari 1,4 juta<br />
peserta ujian dan tiga atau empat orang pendamping.<br />
Menangani 6 juta orang jelas bukan<br />
hal gampang,” Menteri Shahi berkilah. “Katakan<br />
kepada kami, apa yang bisa kami lakukan<br />
jika orang tua tak mau bekerja sama? Apakah<br />
kami harus memerintahkan polisi menembak<br />
mereka?”<br />
●●●<br />
Praktek curang ujian massal ini sudah berlangsung<br />
bertahun-tahun di Bihar dan sejumlah<br />
negara bagian di India. Satu hal yang ironis jika<br />
kita mengingat bahwa lulusan kampus-kampus<br />
di India mengirimkan insinyur paling banyak<br />
ke Lembah Silikon di San Francisco, salah satu<br />
ikon teknologi dunia.<br />
“Apa yang harus kami lakukan? Praktek lancung<br />
itu sudah berlangsung bertahun-tahun.<br />
Semua orang melakukannya,” kata Permeshwar<br />
Sharma di Motihari, Bihar. Tahun lalu,<br />
seorang remaja dari keluarga miskin di Shikohabad,<br />
Negara Bagian Uttar Pradesh, tewas<br />
membakar diri setelah ayahnya tak mampu<br />
membayar permintaan kepala sekolahnya. Seorang<br />
kerabatnya menuturkan, kepala sekolah<br />
MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015