28.03.2015 Views

ojgb8og

ojgb8og

ojgb8og

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SENI HIBURAN<br />

PAMERAN<br />

kuat sekali. Marida seperti masuk dalam sosoksosok<br />

perempuan bikinannya, berdialog dan<br />

bermonolog dengan mereka.<br />

Namun, di atas semua itu, Marida ingin menunjukkan<br />

bahwa dia perempuan. Perempuan<br />

yang pegrafis, bukan pegrafis yang “kebetulan”<br />

perempuan.<br />

Ada kalanya dia keluar dari konvensi dan<br />

membuat grafis cetak saring tiga dimensi atau<br />

cetak saring di atas akrilik, seperti serial Kehidupan<br />

(1997) dan serial Semangat Hidup (1998).<br />

Marida, ujar Setiawan, menyebut karya tiga<br />

dimensi yang meruang itu instalasi grafis.<br />

Menjelang akhir hayatnya, karya-karya<br />

Marida bukan hanya dekoratif, tapi juga mulai<br />

menunjukkan renungan serta ekspresi muram<br />

dan marah. Seperti perempuan dalam delapan<br />

bingkai dengan mata tertutup (Renungan,<br />

2007), pendeta Buddha dikelilingi lotus (Berdoa,<br />

2003), dan wajah yang di samping kiri dan<br />

kanannya ditempeli kawat berduri melingkarlingkar<br />

(Kemarahan, 2003).<br />

Dari pameran yang terbilang komprehensif<br />

begini, benang merah sebuah perjalanan hidup<br />

bisa ditarik, walau kesimpulannya akan sangat<br />

subyektif, berbeda-beda tiap orang. Pesan-pesannya<br />

tetap segar walau tujuh tahun berlalu<br />

dan perempuan masih dalam perjuangannya,<br />

sehingga konsep “in memoriam” pameran ini<br />

boleh dikantongi sejenak. ■<br />

SILVIA GALIKANO<br />

MAJALAH DETIK 30 MARET -- 5 APRIL 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!