28.03.2015 Views

ojgb8og

ojgb8og

ojgb8og

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

FOKUS<br />

Kami menjamin seluruh bus layak<br />

dan aman dioperasikan.<br />

Direktur Utama PT Transportasi<br />

Jakarta A.N.S. Kosasih<br />

ANTO/ANTARA FOTO<br />

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar<br />

Pristono; ketua panitia pengadaan, Setyo Tuhu;<br />

pejabat pembuat komitmen, Drajat Adhyaksa;<br />

Direktur Utama PT Korindo Motors, Chen<br />

Chong Kyeon; Direktur Utama PT Mobilindo,<br />

Budi Santoso; Direktur Utama PT Ifani Dewi,<br />

Agus Sudiarso; serta Direktur Pusat Teknologi<br />

Industri dan Sistem Transportasi Badan<br />

Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),<br />

Prawoto.<br />

Drajat dan Setyo sudah divonis bersalah.<br />

Drajat dihukum lima tahun penjara dan denda<br />

Rp 250 juta. Sedangkan Setyo dihukum empat<br />

tahun penjara dengan denda Rp 250 juta subsider<br />

3 bulan penjara.<br />

Hakim menilai Drajat<br />

bersalah karena<br />

menetapkan harga<br />

perkiraan sendiri<br />

yang dibuat oleh tim BPPT. Kemudian, Setyo<br />

tidak melakukan penilaian kualifikasi terhadap<br />

perusahaan yang menjadi pemenang pengadaan<br />

bus.<br />

Hakim Supriyono, yang mengadili Setyo<br />

Tuhu, menegaskan Udar terlibat dalam kasus<br />

korupsi Transjakarta. Selaku kuasa pengguna<br />

anggaran, Udar tidak mengawasi pelaksanaan<br />

proyek tersebut secara benar. Drajat sebetulnya<br />

melapor adanya ketidaksesuaian spesifikasi<br />

bus yang datang ke Jakarta. Namun Udar<br />

meminta agar bus itu tetap diterima dengan<br />

alasan ada jaminan dan masa pemeliharaan.<br />

Udar adalah pejabat yang menandatangani<br />

nota kesepahaman dengan BPPT untuk tim<br />

pengendali teknis dan pengawasan.<br />

Kejaksaan bahkan tegas menuduh Udar<br />

sebagai aktor intelektual (intellectual dader)<br />

skandal bus Transjakarta tersebut. Dari hasil<br />

penelusuran, jaksa beranggapan korupsi pengadaan<br />

Transjakarta itu dilakukan dengan niat<br />

yang jahat, terencana, sekaligus sistemik. “Dia<br />

(Udar) kan doktor. Dan korupsi itu kan memang<br />

identik dengan pelaku yang pintar,” ujar Direktur<br />

Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Pidana<br />

Khusus, Eddy Rakamto, kepada majalah detik.<br />

Udar menyangkal keterlibatannya dalam kasus<br />

Transjakarta itu. Pria kelahiran Bali ini juga<br />

keberatan disebut mempunyai niat jahat dalam<br />

proyek pengadaan bus dua tahun yang lalu itu.<br />

“Niat jahat untuk apa? Saya sudah ditahan, saya<br />

MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!