28.03.2015 Views

ojgb8og

ojgb8og

ojgb8og

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

INTERVIEW<br />

kan kepada dunia internasional?<br />

Iya, seperti itu. Tentu<br />

saja Amba seorang<br />

yang terkungkung dalam<br />

konteks sejarah.<br />

Ini Amba kan cerita<br />

tahun 1944. Dengan<br />

apa yang<br />

bisa dilakukan<br />

perempuan<br />

sekarang<br />

kan beda<br />

juga. Tapi<br />

spiritnya<br />

sama. Dia<br />

ingin menuliskan<br />

nasibnya sendiri,<br />

ia bisa menulis<br />

ulang nasibnya<br />

sendiri, tak ingin<br />

menggantungkan<br />

nasib pada<br />

nama yang sudah<br />

diberikan.<br />

Untuk karakter Dokter Bisma, yang berempati<br />

dan menolong aktivis kiri dan PKI,<br />

apakah Anda terinspirasi Doctor Zhivago<br />

atau lainnya?<br />

Saya membaca novel itu tapi tidak dengan<br />

sadar mengikuti ceritanya. Ada beberapa<br />

hal yang menyebabkan dia menjadi seorang<br />

dokter. Pertama, masuk akal pada 1950-an<br />

sebuah keluarga yang elite dan progresif ingin<br />

anaknya sekolah di luar negeri (menjadi) ahli<br />

hukum atau dokter.<br />

Kedua, memang dia punya jiwa besar ingin<br />

menyumbangkan sesuatu, karena itu juga<br />

bagian tradisi kelas itu di Indonesia. Konsep<br />

saat itu, kalau pergi ke luar negeri, harus menyumbangkan<br />

pengetahuan yang didapat di<br />

luar negeri untuk perbaikan Indonesia, negerinya<br />

sendiri.<br />

Kebetulan Bisma ingin jadi dokter, tapi<br />

kemudian sikap terhadap profesinya sendiri<br />

makin menajam unsur kemanusiaannya ketika<br />

ia bertemu dengan Gerard. Temannya itulah<br />

MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!