You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
FOKUS<br />
Pembelianpembelian<br />
itu<br />
terjadi pada waktu<br />
yang bersangkutan<br />
sebagai kepala<br />
dinas.<br />
Direktur Penuntutan<br />
Kejaksaan Agung Eddy<br />
Rakamto<br />
ISFARI/DETIKCOM<br />
kelahiran Bali ini memilih kondotel di kawasan<br />
wisata Kuta dan Legian. “Kita kan harus punya<br />
juga masa depan,” katanya seraya menyebut<br />
kondotel itu sebagai jaminan hari tuanya.<br />
Namun, pada 5 Januari 2015, tabungan masa<br />
depan itu sirna. Kejaksaan Agung menyita satu<br />
unit kondotel Udar di Mercure Bali Legian dan<br />
dua unit di The Legian Nirwana Suites.<br />
Selain itu, Kejaksaan menyita uang cicilan<br />
kondotel Swiss-Belhotel di Kuta sekitar Rp 897<br />
juta. Udar sempat melayangkan gugatan praperadilan<br />
penyitaan uang angsuran itu karena<br />
pengembang PT Anaamaya Selaras membatalkan<br />
perjanjian pembelian kondotel tersebut.<br />
Namun gugatan itu ditolak pengadilan.<br />
Penyidik memang menyita semua aset Udar<br />
yang dibeli setelah ia menjabat Kepala Dinas<br />
Perhubungan. “Pembelian-pembelian itu terjadi<br />
pada waktu yang bersangkutan sebagai<br />
kepala dinas, dan patut diduga itu adalah hasil<br />
tindak pidana pencucian uang,” kata Eddy.<br />
Termasuk disita adalah empat unit kondotel<br />
Udar di Aston Hotel kawasan Bogor Nirwana<br />
Residence senilai Rp 2,6 miliar, yang dibeli<br />
pada 2012. Di kawasan yang sama, Kejaksaan<br />
menyita rumah senilai Rp 2 miliar di Blok Olive<br />
Fusion, Jalan Emerald 4 Nomor 6, yang juga<br />
dibeli pada 2012.<br />
Dua kios milik Udar di lantai dua Pusat Grosir<br />
Cililitan, Jakarta Timur, juga masuk daftar jaksa.<br />
Pada 9 Januari 2015, kios seluas 11,6 meter<br />
persegi ini ikut dirampas karena tercatat dibeli<br />
pada 2012 dengan nilai Rp 492 juta.<br />
Udar mengklaim kios itu disewakan Rp 50<br />
juta per tahun. Namun, menurut Umi, pedagang<br />
baju di sebelah kios Reva Batik Garut<br />
Collection itu, toko dikelola sendiri oleh Lieke<br />
Amalia.<br />
Sri, 65 tahun, yang sehari-hari menjaga toko<br />
yang menjajakan kemeja batik dan kerajinan<br />
itu, dikenal para pedagang sebagai kerabat<br />
Lieke. “Dia (Lieke) sudah lama di sini, sejak PGC<br />
dibangun dan dari dulu memang jualan batik<br />
Garut,” kata Umi.<br />
Umi hanya sekali melihat Udar ketika toko<br />
pertama dibuka, sedangkan Lieke sebulan<br />
sekali menengok kiosnya. Setahu Umi, jualan<br />
di kios itu tak terlalu laris. “Di zona (kuning)<br />
ini mah sepi, makanya sewanya lebih murah<br />
dibanding di zona biru,” ujarnya.<br />
MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015