28.03.2015 Views

ojgb8og

ojgb8og

ojgb8og

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FOKUS<br />

Ini saya bertinju, tapi kaki<br />

saya dipegang satu, tangan<br />

saya dipegang satu. Dia<br />

(jaksa) bebas memukuli, itu<br />

ibaratnya<br />

Udar Pristono<br />

GRANDYOS ZAFNA/DETIKCOM<br />

jaksa jangan Jaksa Agung, karena masih ada<br />

yang baik. Cuma dia (Viktor) saja sih, ya,” ujarnya.<br />

Kebenciannya kepada Viktor memuncak.<br />

Viktor merupakan pimpinan penyidik untuk<br />

menimbang bobot bus Transjakarta melalui<br />

tim dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.<br />

Temuan mereka, bus yang disetujui Udar ternyata<br />

kelebihan bobot untuk beroperasi di<br />

jalan Jakarta.<br />

Hasil penimbangan UGM menunjukkan<br />

bobot bus 31 ton, sedangkan<br />

hasil penimbangan yang dilakukan<br />

tim Udar seberat 26 ton. Udar menganggap<br />

tim UGM tidak sah melakukan<br />

penimbangan karena tidak<br />

mengantongi akta dari Kementerian<br />

Perhubungan.<br />

Namun kekecewaan Udar berkembang. Ia<br />

menyebutkan penyitaan asetnya di Bali yang dikelola<br />

oleh PT Anaamaya Selaras, kondotel Swiss-<br />

Belhotel, salah prosedur. Udar membeli satu unit<br />

kondotel pada 2012. Hingga ditetapkan sebagai<br />

tersangka, ia sudah melakukan pembayaran sekitar<br />

Rp 800 juta.<br />

Namun Kejaksaan tidak menyita aset berupa<br />

bangunan, melainkan uang. Udar menyatakan<br />

penyitaan aset berupa properti tidak boleh diuangkan.<br />

Ia pun memperkarakan masalah ini<br />

ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.<br />

Viktor diadukan dengan perkara pemalsuan<br />

dokumen dalam penimbangan bus Transjakarta.<br />

Kepala Subdirektorat Penyidikan Kejaksaan<br />

Agung Sarjono Turin dilaporkan karena memberikan<br />

data bohong ke media. Sedangkan<br />

Jampidsus Widyo Pramono serta tiga anggota<br />

tim jaksa penyidik diadukan dengan perkara<br />

penipuan dan penggelapan.<br />

Pengelola PT Anaamaya Selaras juga mendapat<br />

imbas. Surat laporan polisi No. LP/3954/X/ 2014<br />

menyebutkan PT Anaamaya, Ng Cu En, Theresia<br />

Rianti, dan Teguh turut menjadi terlapor di Bareskrim<br />

Mabes Polri dengan perkara yang sama.<br />

“Menyita itu bisa jadi salah atau tidak salah<br />

kalau nanti ada bukti. Kalau ini kan enggak (karena<br />

sudah diuangkan). Itu yang kami laporkan,<br />

ini perampasan namanya,” Udar menegaskan.<br />

Tak hanya melapor ke polisi. Udar juga<br />

MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!