28.03.2015 Views

ojgb8og

ojgb8og

ojgb8og

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

INTERNASIONAL<br />

Warga Suriah di Kota<br />

Douma, tak jauh dari<br />

Damaskus, mencari<br />

kerabat mereka di<br />

antara puing rumah<br />

korban serangan<br />

pesawat militer Suriah,<br />

Sabtu (14/3).<br />

BASSAM KHABIEH/REUTERS<br />

jurit anti-Assad lainnya, rezim Bashar al-Assad<br />

ternyata tak gampang digusur. Setelah sempat<br />

terpojok, dengan sokongan sepenuh hati dari<br />

negara sekutunya, Iran, dan kelompok Hizbullah<br />

dari Libanon, kini rezim Assad kembali<br />

berotot. Sedangkan di kubu seberang, pelbagai<br />

kelompok anti-Assad, malah sibuk bertikai di<br />

antara mereka sendiri. Dengan modal dukungan<br />

setengah hati internasional terhadap kelompok<br />

oposisi, hampir tak ada harapan untuk<br />

memaksa Assad turun dari kursinya.<br />

Suriah menjadi negara yang kehilangan masa<br />

depan. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-<br />

Bangsa, selama empat tahun berperang, tiga<br />

juta warga Suriah kehilangan pekerjaan. Tingkat<br />

pengangguran melompat hingga empat kali<br />

lipat. “Sekarang empat dari lima warga Suriah<br />

hidup dalam kemiskinan,” PBB menulis. Kerugian<br />

ekonomi yang ditanggung Suriah ditaksir<br />

lebih dari US$ 200 miliar atau Rp 2.600 triliun.<br />

Yang jadi soal, belum tampak setitik pun<br />

tanda-tanda ujung dari konflik ini. Assad tetap<br />

perkasa, tapi perlawanan kelompok anti-Assad<br />

pun masih alot. “Kita mungkin akan hidup ber-<br />

MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!