28.03.2015 Views

ojgb8og

ojgb8og

ojgb8og

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FOKUS<br />

proses pengadaan pekerjaan pembuatan<br />

halte bus Transjakarta atau shelter.<br />

Kemudian orang itu menjumpai<br />

UP, di situ ditawarkan sebuah mobil<br />

Kijang lama pelat merah.<br />

Mobil itu diperoleh UP dengan harga<br />

Rp 20 juta. Tetapi orangnya tidak berminat<br />

membeli itu. Berkali-kali ditawari tetap<br />

tidak mau. Tiba-tiba mobil itu diantar ke<br />

rumah. “Sudah tidak mau kok diantar.<br />

Terus, ini bagaimana?” Dia diminta bayar<br />

Rp 100 juta.<br />

Saksi itu dipaksa bayar oleh Udar?<br />

(Udar bilang) “Bayar Rp 100 juta, transfer<br />

ke rekening anak saya.” Itu kan orang<br />

terpaksa membeli, melebihi harga yang<br />

diperoleh. Itulah yang dianggap sebagai<br />

pemberian atau gratifikasi atau pemberian<br />

suap.<br />

Setelah pembelian itu, keesokan harinya<br />

ternyata benar dia yang menang<br />

(tender). Jadi pemberian ini ada hubungannya<br />

dengan kewenangan dia menentukan<br />

siapa yang menang dan siapa<br />

yang kalah dalam pengadaan barang itu.<br />

Bermula dari itu, berarti ada pemberian<br />

di luar kewajaran yang ada. Setelah<br />

itu, baru ditemukan rekening dia.<br />

Banyak di rekening yang diserahkan<br />

salah satu pegawai hampir setiap hari<br />

untuk menyetorkan ke dua bank. Itu<br />

jumlahnya melebihi profil dia sebagai<br />

PNS atau sebagai kepala dinas. Sekian<br />

tahun itu hampir berjumlah Rp 4-5<br />

miliar, miliaranlah pokoknya.<br />

Setoran Udar seperti apa?<br />

Hampir tiap hari. Rp 20-30 juta selalu<br />

disetor. Terima dari Udar, kasih ke "W"<br />

dan "W" setor. Itu semenjak Udar menjabat<br />

kepala dinas di Juni 2010. Ketika<br />

dia sudah tidak menjabat, tidak ada lagi<br />

setoran.<br />

Terus pada saat selang waktu bersamaan<br />

ada pembelian aset tadi. Yang<br />

banyak apartemen, kondotel, rumah.<br />

Dia (membeli) properti sama mobil. Ada<br />

Fortuner dua. Sepeda motor moge Kawasaki.<br />

Itu besok ada di dalam dakwaan.<br />

Mogenya dipakai atau untuk anak?<br />

Tidak jelas. Pokoknya ada di situ, kita<br />

tidak sampai ke situ.<br />

Modus pencuciannya lebih banyak<br />

lewat properti?<br />

Iya. Ya disewakan lagi dan mungkin<br />

tingkat profitnya tinggi. Apartemen<br />

bukan yang kecil, itu apartemen yang<br />

rata-rata 80 meter persegi.<br />

Apartemen itu disewakan kembali?<br />

Yang jelas kita hanya mengecek untuk<br />

larinya uang, kan. Karena kita sesuaikan<br />

dengan unsur menempatkan, menyembunyikan,<br />

dan membelanjakan. (Uang)<br />

setelah dibelanjakan atau disewakan<br />

tidak kita dakwakan.<br />

Apartemen atas nama siapa?<br />

Ada atas nama istri dan ada nama dia.<br />

Propertinya kan banyak. ■<br />

BAHTIAR RIFAI, ISFARI HIKMAT<br />

MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!