You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
NASIONAL<br />
Fahri Hamzah<br />
RENGGA SANCAYA/DETIKCOM<br />
Fraksi Partai Gerindra, diterima Ketua DPR<br />
Setya Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon.<br />
Fadli, wakil ketua yang membidangi hukum,<br />
menyatakan akan memproses usul hak angket<br />
tersebut dengan membahasnya bersama pimpinan<br />
lain, Badan Musyawarah, dan selanjutnya<br />
dibacakan dalam sidang paripurna pekan ini.<br />
Usul hak angket tersebut merupakan buntut<br />
keluarnya Surat Keputusan Menteri Hukum<br />
terkait kisruh dualisme kepemimpinan Golkar<br />
antara kubu Musyawarah Nasional Ancol,<br />
Jakarta, dan kubu Munas Bali. Surat bernomor<br />
M. HH-01.AH.11.01 bertanggal 23<br />
Maret 2015 itu mengesahkan perubahan<br />
kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat<br />
Golkar di bawah Ketua Umum Agung<br />
Laksono, yang merupakan hasil Munas<br />
Ancol.<br />
Keputusan itu terang membuat<br />
berang kubu Munas Bali dengan ketua<br />
umumnya Aburizal Bakrie atau Ical.<br />
Mereka menuduh Yasonna sengaja<br />
memenangkan kubu Agung,<br />
yang mendukung pemerintahan.<br />
Adapun kubu Ical dikenal sebagai motor<br />
Koalisi Merah Putih, yang beroposisi dengan<br />
pemerintah.<br />
Beberapa anggota Fraksi Golkar dari kubu<br />
Ical akhirnya melancarkan serangan lewat hak<br />
angket. Mereka menggandeng anggota DPR<br />
yang tergabung dalam KMP hingga berbuah<br />
ratusan tanda tangan. Fahri Hamzah dari Partai<br />
Keadilan Sejahtera termasuk yang mendukung<br />
usul itu. Ia beranggapan intervensi Menteri<br />
Yasonna bukan hanya terjadi dalam kisruh Golkar<br />
dan Partai Persatuan Pembangunan, yang<br />
sebelumnya menjadi partai oposisi.<br />
“Ada kecemasan dari PAN juga, karena tampaknya<br />
PAN juga sedang dipersulit,” ujar Fahri.<br />
Ia lalu mengungkapkan keganjilan keputusan<br />
Menteri Hukum dalam kisruh PPP. Saat terjadi<br />
gonjang-ganjing di tubuh partai berlambang<br />
Ka’bah tersebut, putusan Mahkamah Partai<br />
PPP justru ditolak oleh Menteri. Namun, dalam<br />
kisruh di Golkar, menurut Fahri, Yasonna justru<br />
membuat interpretasi sepihak atas keputusan<br />
mahkamah partai berlambang pohon beringin<br />
tersebut.<br />
MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015