28.03.2015 Views

ojgb8og

ojgb8og

ojgb8og

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

INTERNASIONAL<br />

AKU PIKIR DUNIA TAK AKAN<br />

MENGABAIKAN PERJUANGAN<br />

KAMI... TERNYATA AKU<br />

SALAH.”<br />

mewarisi kursi Presiden Suriah dari ayahnya,<br />

Hafez al-Assad, agak cemas melihat api revolusi<br />

yang membakar negara-negara tetangga.<br />

Dia khawatir revolusi serupa bakal merembet<br />

hingga ke Damaskus. Maka ulah iseng sejumlah<br />

remaja di Daraa itu ditanggapi dengan sangat<br />

serius, dengan cara yang brutal.<br />

Keesokan harinya, salah seorang bocah itu<br />

menyaksikan sejumlah intel<br />

pemerintah berdatangan ke<br />

sekolahnya. Tak menemukan<br />

yang mereka cari, intel-intel<br />

itu mulai memeriksa dari<br />

rumah ke rumah. “Aku pikir<br />

aku bakal lolos,” kata bocah<br />

itu. Hingga akhirnya pintu<br />

rumahnya digedor sejumlah<br />

intel. Mereka mengancam<br />

akan mengangkut salah satu<br />

saudaranya jika tak ada yang<br />

mau mengaku. Ayahnya angkat<br />

tangan dan menunjuk anaknya yang ikut<br />

corat-coret grafiti anti-Assad.<br />

Ada 15 anak belasan tahun yang diangkut<br />

intel penguasa dan dijebloskan ke penjara pada<br />

hari itu. Seorang anak menuturkan pengalaman<br />

seram mereka selama dalam penjara. Tak<br />

peduli mereka masih belasan tahun, anak-anak<br />

itu dihajar hingga babak-belur. Ada pula yang<br />

disetrum dan digantung hingga mengaku.<br />

“Apakah kamu yang menulis?” tanya salah satu<br />

intel kepada seorang bocah.<br />

Para orang tua yang cemas dengan nasib<br />

anak-anak mereka menggeruduk kantor polisi<br />

keesokan harinya. “Lupakan anak kalian. Kalian<br />

bikin anak lagi saja. Kalau tak tahu caranya, kami<br />

akan mengirimkan orang ke rumah kalian,” jawab<br />

petugas keamanan dengan nada pongah.<br />

Kebetulan, hari berikutnya adalah hari Jumat.<br />

Seusai salat Jumat, kerumunan orang yang menuntut<br />

pembebasan bocah-bocah itu semakin<br />

besar. “Kami semua berkumpul di masjid, dan<br />

terjadi begitu saja. Kami tak pernah merencanakannya,”<br />

kata Ibrahim Abazid, salah satu<br />

kerabat anak-anak itu.<br />

Mereka berjalan kaki menuju rumah Gubernur<br />

Daraa. Di sana sudah ada barisan petugas<br />

keamanan menghadang. Rombongan itu disu-<br />

MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!