You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
CRIME STORY<br />
Di rumah ini enggak jadi tempat<br />
pengobatan. Aneh, kata siapa Ari<br />
bisa ngobatin orang?<br />
menjenguk Ari, yang mendekam di sel tahanan<br />
Markas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung.<br />
Ia sempat mengurung diri di rumah selama 10<br />
hari setelah mendengar kabar anaknya ditangkap.<br />
“Sampai sekarang saya masih shock,” tuturnya.<br />
“Tapi (Ari) ditangkapnya bukan di rumah<br />
ini.”<br />
Ari sebelumnya tinggal di rumah orang tuanya<br />
di daerah Jalan Rancabali. Namun, sekitar<br />
tiga bulan lalu, ia hijrah<br />
ke rumah mertuanya di<br />
Jalan Dangdeur, Kelurahan<br />
Sukarasa, Kecamatan<br />
Sukasari, Kota Bandung.<br />
Di rumah sang mertualah Ari dicokok petugas.<br />
Di kediamannya yang sederhana, yang menyempil<br />
di sebuah gang, Supendi kini tinggal<br />
bersama istri dan anaknya yang lain. Di usia<br />
senja, ia masih mencari uang sebagai pengatur<br />
lalu lintas tak resmi. Ia menyebut pekerjaannya<br />
itu “Pak Ogah”. Supendi juga membantah<br />
tudingan rumahnya dijadikan tempat praktek<br />
perdukunan.<br />
“Di rumah ini enggak jadi tempat pengobatan.<br />
Aneh, kata siapa Ari bisa ngobatin orang?”<br />
ucapnya.<br />
Sejak menikahi F, 21 tahun, Ari tinggal bersama<br />
istrinya. Dari berjualan burung, ia berganti<br />
usaha berdagang batagor di dekat kediaman<br />
sang mertua. Seperti yang dituturkannya, Ari<br />
mengenal F dari N, temannya. Keduanya menikah<br />
pada 7 Januari 2015. Nah, 20 hari setelah<br />
menikah, Ari ditangkap polisi.<br />
Ari mengaku mendapatkan “ilmu spiritual”<br />
dari seorang aki di daerah Cikalong, Bandung<br />
Barat, yang kini sudah meninggal. Sang aki—<br />
panggilan kakek dalam bahasa Sunda—mengajarinya<br />
amalan-amalan tertentu untuk menguasai<br />
“sifat-sifat dunia”.<br />
“Katanya saya punya bakat spiritual atau<br />
indigo. Saya disuruh kerjain amalan bagi yang<br />
memerlukan, yang meyakini,” begitu kata Ari.<br />
“Saya dikasih tahu sejak SMP, tapi baru saya<br />
amalin umur 19 tahun.”<br />
Namun ilmu untuk membantu orang yang<br />
membutuhkan tersebut malah disalahgunakan.<br />
Dengan kedok ilmu gaib itulah Ari mencabuli<br />
korban-korbannya. Selain El, gadis berusia 16<br />
tahun, ia juga memperdaya Ma dan In (14 dan<br />
MAJALAH DETIK 30 MARET - 5 APRIL 2015