05.05.2015 Views

2004 Human Rights Report - Elsam

2004 Human Rights Report - Elsam

2004 Human Rights Report - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

militer/Polri. Beberapa kasus itu antara lain<br />

adalah kasus Penyerangan kantor PDI pada 27<br />

Juli 1996, kasus pembunuhan Theis Hiyo Eluay,<br />

kasus penculikan aktivis-aktivis pro-demokrasi<br />

oleh Kopassus dan kasus penembakan<br />

mahasiswa Trisakti oleh satuan Brimob.<br />

Pasca reformasi, desakan pengusutan kembali<br />

kasus 27 Juli 1996 kembali menguat. Menyikapi<br />

desakan ini presiden Abdurrahman Wahid,<br />

menugaskan Mabes Polri untuk melakukan<br />

penyelidikan atas kasus ini. 11 Bekerja dengan<br />

cukup efektif dan cepat, Mabes Polri<br />

berkesimpulan telah terjadi tindak kriminal atas<br />

peristiwa ini. Kesimpulan ini didapat setelah<br />

melakukan pemeriksaan atas 106 saksi, dari<br />

kalangan sipil maupun militer. Polri juga<br />

menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam<br />

peristiwa tersebut. Namun demikian muncul<br />

kendala politis, kemudian Polri melakukan gelar<br />

perkara di Komisi I dan II DPR untuk mengatasi<br />

hambatan politis dan teknis yang dihadapinya.<br />

Selanjutnya hasil dari gelar perkara, Komisi I<br />

dan II DPR bertemu dengan Panglima TNI<br />

Widodo AS, Kapolri Rusdihardjo, Menhan<br />

Juwono Sudarsono, dan Menteri Kehakiman<br />

Yusril Ihza Mahendra untuk mencari jalan<br />

keluar atas kesulitan yang dihadapi Mabes Polri.<br />

Dari pertemuan tersebut diputuskan agar<br />

dibentuk Tim Penyidikan Koneksitas kasus 27<br />

Juli 1996 yang terdiri dari Puspom TNI dan<br />

Mabes Polri. 12 Tim ini sendiri dipimpin<br />

langsung oleh Komandan Korps Reserse<br />

(Dankorserse) Polri Inspektur Jenderal<br />

Chaeruddin Ismail dan Danpuspom Mayjend<br />

TNI Djasri Marin bertindak sebagai wakil. Tim<br />

ini mulai bekerja pada tanggal 19 Juli 2000<br />

dengan mengulang memeriksa saksi-saksi yang<br />

telah dilakukan Polri. 13<br />

Sayangnya, Tim Koneksitas bekerja sangat<br />

lamban dibandingkan dengan saat kasus<br />

ditangani Mabes Polri. Ini terlihat dari proses<br />

penyidikan yang baru selesai akhir 2001.<br />

Kelambatan proses penyidikan semakin<br />

diperparah ketika berkali-kali pihak Kejaksaan<br />

Agung mengembalikan berkas penyidikan<br />

dengan berbagai alasan. Hingga saat ini belum<br />

ada pengadilan independen yang digelar untuk<br />

mengadili para pelaku utama dalam kasus 27<br />

Juli 1996.<br />

Selain melakukan penyelidikan atas sejumlah<br />

pelanggaran hak asasi manusia pada masa lalu,<br />

upaya penyelidikan juga dilakukan terhadap<br />

kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia yang<br />

terjadi pada periode 1999-2003. Berbagai kasus<br />

yang pernah diselidiki adalah, kasus pelanggaran<br />

hak asasi manusia di Papua/Irian Jaya, yang<br />

dibentuk melalui SK Ketua Komnas HAM No<br />

020/Komnas HAM/II/2001 tanggal 5 Februari<br />

2001, dengan nama tim penyelidik Komisi<br />

Penyelidikan Pelanggaran HAM Papua/Irian<br />

Jaya. Selanjutnya adalah Tim Penyelidikan<br />

Pelanggaran HAM di Wasior dan Wamena,<br />

KPP-HAM kasus Bumi Flora Aceh, dan KPP<br />

HAM kasus kerusuhan Maluku dan Sampit.<br />

Dari berbagai kasus tersebut baru penyelidikan<br />

kasus Abepura saja yang telah dilimpahkan ke<br />

pengadilan, sementara kasus yang lain masih<br />

menumpuk di Kejaksaan Agung atau<br />

rekomendasinya tidak ditemukan indikasi<br />

pelanggaran berat hak asasi manusia.<br />

Di samping itu, satu kasus pelanggaran hak<br />

asasi manusia berat lain yang diselidiki tanpa<br />

menggunakan Undang-undang Nomor 39<br />

Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 26<br />

Tahun 2000 adalah kasus pembunuhan Theis<br />

Hiyo Eluay, ketua Presidium Dewan Adat Papua,<br />

tahun 2002. Kasus ini diselesaikan melalui<br />

Komisi Penyelidik Nasional (KPN). Melalui<br />

Keppres Nomor 10 Tahun 2002, presiden<br />

menunjuk Koesparmono Irsan sebagai ketua<br />

KPN dengan sepuluh anggota lainnya yang<br />

terdiri dari Danpuspom TNI, dan unsur<br />

kepolisian serta tokoh-tokoh Papua. 14 Dari hasil<br />

penyelidikannya terungkap bahwa Theis Hiyo<br />

Eluay terbunuh akibat operasi intelejen yang<br />

digelar oleh Satuan Wirabuana dari Kopassus.<br />

Selanjutnya kasus ini disidangkan di pengadilan<br />

militer Surabaya. Tidak diketahui persis hukum<br />

yang dijatuhkan kepada para tersangkanya.<br />

Namun proses penyelidikan ini membuat kasus<br />

ini menjadi kasus pembunuhan biasa dan bukan<br />

kejahatan hak asasi manusia.<br />

2. Pembaharuan hukum dalam bidang<br />

hak asasi manusia<br />

Agenda pembaharuan hukum dalam bidang<br />

hak asasi manusia terdiri dari tiga bagian. Bagian<br />

pertama adalah mengamandemen sejumlah<br />

produk hukum nasional yang bertentangan<br />

dengan hak asasi manusia, kedua memproduksi<br />

Tutup Buku dengan “Transitional Justice”?<br />

13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!