05.05.2015 Views

2004 Human Rights Report - Elsam

2004 Human Rights Report - Elsam

2004 Human Rights Report - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

terutama di kalangan perwira muda.<br />

8. Mempercepat proses reformasi di institusi<br />

kejaksaan yakni dengan:<br />

a) Membuka akses kepada publik atas<br />

transparansi penanganan kasus-kasus yang<br />

selama ini tidak jelas penanganannya dan<br />

mandeg di Kejaksaan Agung.<br />

b) Membuat petanggungjawaban atau<br />

akuntabilitas dengan menjelaskan kepada<br />

publik tentang berbagai proses penuntutan<br />

yang mengalami kegagalan terutama<br />

dalam kasus-kasus pelanggaran HAM yang<br />

berat.<br />

c) Membuat kursus hak asasi manusia<br />

berkala bagi Jaksa.<br />

9. Mempercepat proses reformasi di institusi<br />

pengadilan yakni dengan:<br />

a) Melanjutkan proses reformasi internal<br />

lembaga pengadilan di bawah kewenangan<br />

Mahkamah Agung baik bidang<br />

administrasi pengadilan maupun<br />

peningkatan sumber daya manusianya.<br />

b) Menggelar kursus hak asasi manusia<br />

bagi hakim secara berkala.<br />

c) Membuka akses publik yang seluasluasnya<br />

atas proses peradilan.<br />

Kepada Pemerintah Daerah:<br />

1. Melakukan audit terhadap regulasi daerah<br />

dengan menggunakan konstitusi dan hukum<br />

hak asasi manusia sebagai indikator audit dan<br />

selanjutnya mencabut regulasi daerah yang<br />

bertentangan dengan konstitusi dan hukum hak<br />

asasi manusia nasional<br />

2. Membuat regulasi-regulasi di tingkat<br />

daerah untuk mendorong pelaksanaan hukum<br />

hak asasi manusia nasional di tingkat daerah<br />

3. Mengembalikan fungsi Satuan Polisi<br />

Pamong Praja sebagai satuan pengaman internal.<br />

4. Menyelenggarakan training hak asasi<br />

manusia bagi aparatur pemerintahan daerah<br />

secara berkala dengan mengundang para<br />

pengajar dari kalangan akademisi dan praktisi<br />

hak asasi manusia.<br />

5. Membuka Kantor Perwakilan Komisi<br />

Nasional Hak Asasi Manusia di Wilayahnya dan<br />

bekerjsama dengan Komnas HAM untuk<br />

melakukan pemantauan kondisi hak asasi<br />

manusia di daerahnya secara periodik.<br />

6. Mempublikasikan laporan kondisi hak<br />

asasi manusia di daerahnya secara periodik<br />

kepada publik lokal.<br />

Kepada DPRD di Seluruh Indonesia:<br />

1. Membentuk Komisi hak asasi manusia,<br />

seperti yang sudah dilakukan oleh DPRD<br />

Propinsi Papua<br />

2. Mengambil insiatif pembuatan regulasiregulasi<br />

hak asasi manusia di tingkat daerah.<br />

3. Mengawasi pelaksanaan perlindungan hak<br />

asasi manusia yang dilakukan oleh kepala<br />

daerah.<br />

4. Bekerjasama dengan Komnas HAM untuk<br />

merumuskan kerangka pembangunan hak asasi<br />

manusia di tingkat daerah.<br />

REKOMENDASI KHUSUS<br />

Kepada Pemerintah Nasional<br />

1. Menggelar penyelidikan kasus-kasus<br />

penyiksaan, perlakuan tidak manusiawi,<br />

merendahkan martabat dan hukum kejam<br />

terhadap kelompok perempuan untuk<br />

membuktikan informasi kejahatan semacam ini<br />

di berbagai daerah.<br />

2. Mempercepat proses perbaikan kondisi<br />

hak-hak perempuan, dengan mengambil<br />

langkah-langkah pembuatan kebijakan di<br />

tingkat nasional.<br />

3. Mengefektifkan fungsi Komnas Perempuan<br />

yakni dengan memberikan mandat Penyelidikan<br />

atas kasus-kasus kejahatan terhadap<br />

perempuan.<br />

Kepada TNI/POLRI:<br />

1. Mendorong penghormatan hak-hak<br />

perempuan di kalangan prajurit/anggota-nya,<br />

khususnya bagi mereka yang sedang bertugas di<br />

daerah-daerah konflik<br />

2. Bekerjasama dengan Komnas HAM untuk<br />

menyelidiki kasus-kasus penyiksaan, perlakuan<br />

tidak manusiawi, merendahkan martabat dan<br />

66 Bagian VI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!