2004 Human Rights Report - Elsam
2004 Human Rights Report - Elsam
2004 Human Rights Report - Elsam
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kumpulan Kasus-kasus Penyiksaan dan Perkosaan Para Tenaga Kerja Indonesia di<br />
Kuwait 2003.<br />
Dalam jumpa pers di Wisma Bonang, Jakarta Pusat, salah satu TKW bernama Rina<br />
Arsita menuturkan bagaimana ia diperkosa majikan dan tiga anak lelakinya.<br />
“Mulanya Adnan, anak majikan saya, menyuruh membereskan kamar,” kata Rina,<br />
“tiba-tiba saya dibekap dan diperkosa.” Gadis asal Cianjur itu tak bisa berbuat apaapa<br />
karena Adnan mengancam akan membunuh dia.<br />
Petaka berikutnya terjadi ketika Rina keluar kamar mandi. Khalid, adik Adnan,<br />
merangsek dan memerkosanya. Anak majikannya yang ketiga memaksa Rina<br />
melakukan hubungan badan ketika ia sedang memasak. Di bawah ancaman, Rina<br />
pasrah diperlakukan apa pun. Penderitaannya kian lengkap ketika beberapa hari<br />
kemudian, Rina juga dipaksa majikannya.<br />
“Bagaimana mungkin saya berontak,” kata Rina yang fasih bahasa Arab ini, “tubuh<br />
mereka besar, sedangkan saya wanita dan lemah, apalagi diancam dibunuh.”<br />
Perlakuan itu sebenarnya pernah diadukan, tapi istri majikannya malah menuduh<br />
Rina menebar fitnah. “Mana mungkin suami dan anak-anakku memerkosa<br />
pembantu?” kata majikan perempuannya seperti ditirukan Rina.<br />
Pengaduan itu justru membuat Rina disiksa. Muka dan tubuhnya dihajar dengan<br />
sandal kayu sampai ia tak sadarkan diri. Rina kemudian kabur ke kantor polisi, tapi<br />
malah dipenjara karena paspornya ditahan majikan.<br />
Derita Rina juga dialami Sumini. Gadis asal Pati, Jawa Tengah, itu justru digagahi<br />
enam polisi ketika ia kabur dari tempatnya bekerja. Nestapa itu bermula ketika<br />
Ahmad, polisi setempat, menangkap Sumini karena ia tak memiliki kartu identitas.<br />
Bukannya dibawa ke kantor polisi, Sumini malah diboyong ke bar. “Di kamar bar itu<br />
saya diperkosa bersama lima temannya,” kata Sumini sambil terisak-isak. (Koran<br />
Tempo, 9 Oktober 2003)<br />
perempuan agar takut menuntut hak-hak<br />
mereka kepada majikannya. Di beberapa kasus<br />
juga ditemukan, tindakan ini dilakukan untuk<br />
menjaga agar praktik perkosaan yang dilakukan<br />
oleh majikan laki-laki tidak dilaporkan oleh<br />
korban kepada majikan perempuan.<br />
Dari berbagai kasus yang dikumpulkan dan<br />
dipelajari, pola penyiksaan dan perlakuan kejam<br />
dan tidak manusiawi ini mencakup: diancam<br />
akan dibunuh, dipukul dengan pengempuk<br />
daging (berbentuk palu), dicabuti alis matanya,<br />
kepala dibentur-benturkan ke dinding, disetrika,<br />
diikat dengan tali, dipukul dengan bola bilyard<br />
yang dibungkus dengan kain, dikunci di dalam<br />
kamar mandi, atau diperkosa berkali-kali. Di<br />
Cianjur, Seorang PRT, disiksa oleh majikannya<br />
dengan cara, disiram dengan air panas, disetrika,<br />
dan dipukuli. 8 Pelaku juga mengancam korban<br />
jika mengadukan perbuatannya ke pada orang<br />
lain. Di Bandung, seorang perempuan disiksa<br />
oleh suaminya karena hamil. 9 Perempuan itu<br />
disiksa dengan cara dipukul dan ditendang<br />
hingga mengalami infeksi telinga, luka memar di<br />
pinggul wajah dan kepala bagian belakang. Di<br />
Bandar Lampung, seorang perempuan disiksa<br />
oleh suaminya karena meminta uang belanja. 10<br />
perempuan tersebut disiksa dengan cara<br />
dipukuli hingga mengalami memar di bagian<br />
wajah dan kepala bagian belakang.<br />
3. Kasus-kasus Penyiksaan, perlakuan<br />
tidak manusiawi, merendahkan martabat<br />
dan hukuman Kejam di Dalam Rumah<br />
Tangga.<br />
Krisis ekonomi juga berakibat pada<br />
meningkatnya tindak penyiksaan, perlakuan<br />
tidak manusiawi, merendahkan martabat dan<br />
hukuman kejam terhadap perempuan di dalam<br />
rumah tangga. Kasus-kasus yang lebih dikenal<br />
sebagai domestic violence ini meningkat pesat<br />
sejak krisis ekonomi yang semakin permanen<br />
ini. Sejumlah organisasi pembela hak<br />
perempuan mengaku bahwa informasi praktik-<br />
58 Bagian V