10.07.2015 Views

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DR. Sukarmi, SH, MHSebagaimana telah diketahui bahwa telah dibentuk kesepakatan Asean FreeTrade Area (AFTA) pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke IV di Singapura.Kesepakatan AFTA menunjuk pada Negara-negara ASEAN yang membentuk suatukawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomikawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksidunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.Sebagai tindak lanjutnya, maka Indonesia sebagai Negara anggota ASEAN yangsudah memiliki UU No. 5 Tahun 1999 tentang larangan Praktek Monopoli danPersaingan Usaha Tidak Sehat dan <strong>KPPU</strong> sebagai lembaga penegaknya sudahseharusnya menyiapkan diri agar sejalan dengan tujuan AFTA, yaitu meningkatkandaya saing ekonomi Negara-negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagaibasis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdaganganantar anggota ASEAN.Dengan China sudah dimulai diawal tahun 2010 ini dengan mendatangkan segalamacam bentuk pro dan kontra di berbagai kalangan. Sebagian pengusaha masihkhawatir bahwa Indonesia belum siap melakukan FTA dengan China, dimanahampir 90% produk yang diperdagangkan, tarifnya harus 0. Kalau berdasarkanhasil studi yang telah dilakukan, FTA ini tentunya akan menguntungkan keduabelah pihak. Apa yang akan didapatkan oleh China dan juga ASEAN tentunyasudah dikalkulasikan, tetapi apakah demikian juga nantinya dengan Indonesia,tentunya sebuah tantangan yang harus dihadapi.Sementara kondisi riil menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi selama 4 tahunterakhir bagi Indonesia cenderung stabil, kecuali untuk tahun 2008-2009 dimanaterjadi penurunan pertumbuhan ekonomi sebagai akibat krisis keuangan global.Suku bunga dan inflasi masih relatif tinggi dan porsi ekspor Indonesia mencapai20% dari GDP pada tahun 2007, sehingga dampak krisis keuangan global tahun2008-2009 tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. 1Sedangkan untuk profil industri Indonesia terlihat bahwa struktur perekonomianIndonesia masih belum efisien, banyak sektor ekonomi yang strukturnyaterkonsentrasi pada beberapa pelaku usaha tertentu, dan bahkan terdapat 4 (empat)industri yang 100% pangsa pasarnya dikuasai oleh 5 pelaku usaha serta tingkatkeuntungan industri yang terkonsentrasi tersebut sangat tinggi yang ditandaidengan Price-Cost Margin (PCM) di atas 58%.Dalam pasar yang tidak kompetitif, sulit bagi konsumen/pengguna untukmemperoleh produk yang memenuhi standar kualitas dengan harga yang wajar. Disisi lain, produsen menikmati super normal profit dan menjadi tidak efisien. Di eraperdagangangan bebas, produk impor (dari China dan India) akan menajdi alternatifpilihan dan terbaik bagi konsumen. Produsen dalam negeri akan sulit bersaing denganproduk impor yang lebih kompetitif dengan kualitas yang memenuhi standar.Jadi kalau ingin Go International dalam dunia perdagangan, selain siap untuk1 Sumber : Bloomberg dan BPS.Edisi 4 - Tahun 20103

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!