Persaingan Usaha Ritel Modern dan Dampaknya Terhadap Pedagang KEcil TradisionalDan memfasilitasi pengembangan usaha dalam bidang; produksi danpengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan teknologi, sertapenyediaan pembiayaan dalam bentuk pemberian pinjaman. Pemberianpinjaman juga bisa didapat dari BUMN, Perusahaan Besar nasional dan asing,dan insentif dalam bentuk kemudahan persyaratan perizinan, keringanan tarif,sarana prasarana dan bentuk insentif lainnya yang sesuai dengan peraturanperundang-undangan.Dalam UU No. 20 tahun 2008, diatur pula tentang kemitraan dengan pola;inti-plasma, subkontrak, waralaba, perdagangan umum, distribusi dankeagenan, serta bentuk lain seperti, bagi hasil, kerjasama operasional, usahapatungan (joint venture) dan penyumberluaran (outsourcing).2.2 PERMENDAG NO. 53 TAHUN 2008 & PERDA NO. 02TAHUN 20022.2.a Permendag No. 53/M-DAG/PER/12/2008 Tentang PedomanPenataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaandan Toko ModernAtas dasar penerbitan UU No. 20 tahun 2008, tentang usaha Mikro,Kecil dan Menengah, serta peraturan sebelumnya yaitu PeraturanPresiden No. 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan PembinaanPasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, MenteriPerdagangan mengeluarkan Peraturan Menteri No. 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan PasarTradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, yang menyangkutpendirian pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern,dimana lokasi pendiriannya wajib mengacu pada Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten/Kota. Juga tentang Rencana Detail Tata RuangWilayah Kabupaten/Kota termasuk peraturan zonasinya, dimana bagiKabupaten/Kota yang belum memiliki RTRW tidak diperbolehkanmemberi izin lokasi pembangunan.Pendirian minimarket wajib memperhatikan kepadatan penduduk,perkembangan pemukiman baru, aksesibilitas wilayah (arus lalulintas), dukungan/ketersediaan infrastruktur, serta yang lebih pentingadalah memperhatikan keberadaan Pasar Tradisional dan warung/toko di wilayah sekitar yang lebih kecil daripada minimarket tersebut.Pelaku usaha minimarket diharapkan adalah penduduk setempat.Permendag mengatur secara jelas tentang kemitraan usaha dalambentuk kerjasama, yakni memasarkan barang produksi UMKM, baikdalam kemasan maupun dikemas ulang dengan merk pemilik barangatau toko modern, atau merk lain yang disepakati dalam rangkameningkatkan nilai jual barang, dan atau memasarkan melalui etalase68 Jurnal Persaingan USaha
Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MMatau outlet dari toko modern. Kemudian, penyediaan lokasi usahabagi pengelola Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern kepada UMKMdengan menyediakan ruang usaha dalam areal Pusat Perberlanjaanatau Toko Modern, disamping yang sangat penting adalah kerjasamadalam bentuk penerimaan pasokan barang dari pemasok kepadatoko modern dilaksanakan dalam prinsip saling menguntungkan,jelas, wajar, berkeadilan dan transparan. Untuk mewujudkan hal-haltersebut, dalam perjanjian antara pemasok dan toko modern makawajib memenuhi pedoman tentang: potongan harga regular, hargatetap, harga khusus, harga promosi dan biaya promosi serta biayaadministrasi pendaftaran barang.Di dalam Permendag, pengertian toko modern juga di batasin luaslantai yang digunakan, untuk minimarket luas lantai kurang dari 400m2, untuk supermarket luas lantai antara 400-5000 m2, hipermarketdan perkulakan luas lantai di atas 5000 m2. Dalam soal perizinandan pejabat yang berwenang, ditetapkan sebagai berikut:• IUP2T untuk Pasar Tradisional• IUPP untuk Pertokoan, Mall, Plaza dan Pusat Perdagangan• IUTM untuk Minimarket, Supermarket, Department Store,Hipermarket & PerkulakanPejabat yang berwenang mengeluarkan izin tersebut adalah Bupati/Walikota atau Gubernur Pemerintah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta, yang selanjutnya melimpahkan kewenangan kepada KepalaDinas/Unit yang bertanggung jawab di bidang perdagangan. Didalam pengajuan izin tersebut diatas, Permendag juga mengaturpersyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dengan melampirkandokumen-dokumen yang dipersyaratkan.Dalam Permendag No. 53/M-DAG/PER/12/2008, tugas khususKementrian Perdagangan ada pada kebijakan pembinaan danpengawasan. Pembinaan dimaksud berupa penciptaan sistemmanajemen pengelolaan pasar, pelatihan terhadap sumber dayamanusia, konsultasi, fasilitasi kerjasama, pembangunan danperbaikan sarana maupun prasarana pasar. Sedangkan pengawasanadalah pengawasan terhadap pengelolaan usaha pasar tradisional,Pusat perbelanjaan dan Toko Modern.2.2.b Perda No. 2 Tahun 2002 Tentang Perpasaran Swasta di ProvinsiDaerah Khusus Ibukota JakartaPerda No. 2 Tahun 2002 diterbitkan sebagai pengganti Perda No.8 tahun 1992, Tentang Pengusahaan Perpasaran Swasta di wilayahDKI Jakarta, yang lebih cenderung mengatur pasar swalayan semata.Perda ini ditujukan untuk meningkatkan pembinaan, pengawasanEdisi 4 - Tahun 201069
- Page 3 and 4:
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHAREP
- Page 5 and 6:
Daftar isi131531496589107121Editori
- Page 7 and 8:
Jurnal Komisi Edisi 4 kali ini meng
- Page 9 and 10:
Edisi 4 - Tahun 20101
- Page 11 and 12:
DR. Sukarmi, SH, MHSebagaimana tela
- Page 13 and 14:
DR. Sukarmi, SH, MH1. Program pengu
- Page 15 and 16:
DR. Sukarmi, SH, MHmekanisme pasar
- Page 17 and 18:
DR. Sukarmi, SH, MHse illegal tidak
- Page 19 and 20:
DR. Sukarmi, SH, MHHukum persaingan
- Page 21 and 22:
Edisi 4 - Tahun 201013
- Page 23 and 24:
DR. Sukarmi, SH, MHharmonis antara
- Page 25 and 26: DR. Sukarmi, SH, MHBab IITINJAUAN T
- Page 27 and 28: DR. Sukarmi, SH, MHB. METODE PENULI
- Page 29 and 30: DR. Sukarmi, SH, MH(state auxiliary
- Page 31 and 32: DR. Sukarmi, SH, MHadanya pemidanan
- Page 33 and 34: DR. Sukarmi, SH, MHmenggunakan land
- Page 35 and 36: DR. Sukarmi, SH, MHBab IVPENUTUPA.
- Page 37 and 38: Edisi 4 - Tahun 201029
- Page 39 and 40: DR. Anna Maria Tri Anggraini, SH, M
- Page 41 and 42: DR. Anna Maria Tri Anggraini, SH, M
- Page 43 and 44: DR. Anna Maria Tri Anggraini, SH, M
- Page 45 and 46: DR. Anna Maria Tri Anggraini, SH, M
- Page 47 and 48: DR. Anna Maria Tri Anggraini, SH, M
- Page 49 and 50: DR. Anna Maria Tri Anggraini, SH, M
- Page 51 and 52: DR. Anna Maria Tri Anggraini, SH, M
- Page 53 and 54: DR. Anna Maria Tri Anggraini, SH, M
- Page 55 and 56: Edisi 4 - Tahun 201047
- Page 57 and 58: Benny Pasaribu, PhD. (Ekon)dan seba
- Page 59 and 60: Benny Pasaribu, PhD. (Ekon)terhadap
- Page 61 and 62: Benny Pasaribu, PhD. (Ekon)perekono
- Page 63 and 64: Benny Pasaribu, PhD. (Ekon)Regulasi
- Page 65 and 66: Benny Pasaribu, PhD. (Ekon)penyalah
- Page 67 and 68: Benny Pasaribu, PhD. (Ekon)seperti
- Page 69 and 70: Benny Pasaribu, PhD. (Ekon)DAFTAR P
- Page 71 and 72: Edisi 4 - Tahun 201063
- Page 73 and 74: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MMt
- Page 75: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MMB
- Page 79 and 80: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MM3
- Page 81 and 82: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MM3
- Page 83 and 84: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MMp
- Page 85 and 86: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MMk
- Page 87 and 88: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MM3
- Page 89 and 90: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MMg
- Page 91 and 92: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MMp
- Page 93 and 94: Ir. Dedie S. Martadisastra, SE, MMp
- Page 95 and 96: Edisi 4 - Tahun 201087
- Page 97 and 98: DR. Ir. H. Ahmad Ramadhan Siregar,
- Page 99 and 100: DR. Ir. H. Ahmad Ramadhan Siregar,
- Page 101 and 102: DR. Ir. H. Ahmad Ramadhan Siregar,
- Page 103 and 104: DR. Ir. H. Ahmad Ramadhan Siregar,
- Page 105 and 106: DR. Ir. H. Ahmad Ramadhan Siregar,
- Page 107 and 108: DR. Ir. H. Ahmad Ramadhan Siregar,
- Page 109 and 110: DR. Ir. H. Ahmad Ramadhan Siregar,
- Page 111 and 112: DR. Ir. H. Ahmad Ramadhan Siregar,
- Page 113 and 114: Edisi 4 - Tahun 2010105
- Page 115 and 116: Ir. H. Tadjuddin NoersaidPada suatu
- Page 117 and 118: Ir. H. Tadjuddin NoersaidB. TUJUAN
- Page 119 and 120: Ir. H. Tadjuddin NoersaidBadan PBB
- Page 121 and 122: Ir. H. Tadjuddin Noersaidjuga berar
- Page 123 and 124: Ir. H. Tadjuddin Noersaiddapat meng
- Page 125 and 126: Ir. H. Tadjuddin NoersaidBab IVPENU
- Page 127 and 128:
Edisi 4 - Tahun 2010119
- Page 129 and 130:
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, SE, M
- Page 131 and 132:
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, SE, M
- Page 133 and 134:
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, SE, M
- Page 135 and 136:
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, SE, M
- Page 137 and 138:
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, SE, M
- Page 139 and 140:
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, SE, M
- Page 141 and 142:
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, SE, M
- Page 143 and 144:
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, SE, M