10.07.2015 Views

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DR. Anna Maria Tri Anggraini, SH, MHAdapun yang dimaksud dengan perjanjian vertikal adalah kesepakatanperdagangan yang dilakukan oleh para pelaku usaha dari tingkat (level) yangberbeda dalam rangkaian produksi dan distribusi. 4 Secara umum, perjanjianyang bersifat menghambatan secara vertikal adalah hambat atau membatasiyang ditetapkan oleh pabrikan (manufacture) atau distributor atas kegiatanusaha dari pengecer. 5 Analisis atas hambatan vertikal terdiri atas dua kategori,pertama, adalah perjanjian yang dilakukan oleh penjual untuk mengontrolfaktor-faktor yang berkaitan dengan produk yang akan dijual kembali.Sebagai contoh, misalnya pabrikan hanya mau menjual kepada pengecer yangmenyetujui untuk menjual kembali produknya dengan harga tertentu. Dalamhal ini, pabrikan kadangkala juga menentukan kepada jenis pelanggan manabarang tersebut dapat dijual, bahkan menetapkan lokasi penjualan produknya.Akibat langsung dari kategori (jenis) hambatan ini adalah persaingan antarapara penjual dalam produk sejenis atau disebut juga intrabrand competition.Kategori yang kedua, adalah meliputi usaha-usaha penjual untuk membatasipembelian yang dilakukan oleh pembeli atas penjualan produk pesaingnya.Contoh jenis hambatan ini terlihat dari tindakan tying arrangement, dimanaseorang penjual hanya akan menjual suatu jenis produk jika pembeli bersediamembeli jenis produk lainnya dari penjual yang sama. Kemungkinan yang lainadalah penjual hanya menjual produknya dengan suatu persyaratan, bahwapembeli harus membeli seluruh komponen yang dibutuhkan kepada penjualtersebut. Pembatasan seperti ini mengakibatkan persaingan antar brands atauinterbrand competition. 6Salah satu jenis Perjanjian yang Dilarang dalam UU No. 5/1999 adalah kartel.Istilah kartel terdapat dalam beberapa bahasa seperti “cartel” dalam bahasaInggris dan kartel dalam bahasa Belanda. “Cartel” disebut juga “syndicate”yaitu suatu kesepakatan (tertulis) antara beberapa perusahaan produsendan lain-lain yang sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal,seperti harga, wilayah pemasaran dan sebagainya, dengan tujuan menekanpersaingan dan atau persaingan usaha pada pasar yang bersangkutan, danmeraih keuntungan. 7Kartel kadangkala diartikan secara sempit, namun di sisi lain juga diartikansecara luas. Dalam arti sempit, kartel adalah sekelompok perusahaan yangseharusnya saling bersaing, tetapi mereka justru menyetujui satu sama lainuntuk ”menetapkan harga” guna meraih keuntungan monopolistis. Sedangkandalam pengertian luas, kartel meliputi perjanjian antara para pesaing untukmembagi pasar, mengalokasikan pelanggan, dan menetapkan harga. Jenis kartelyang paling umum terjadi di kalangan penjual adalah perjanjian penetapan4 Lawrence Anthony Sullivan, Antitrust (Saint Paul Minnesota: West Publishing, Co., 1977), h. 657.5 E. Thomas Sullivan dan Jeffrey L. Harrison, Op. Cit., h. 149.6 Ibid.7 Hasim Purba, Tinjauan Yuridis Terhadap Holding Company, Cartel, Trust dan Concern. (On-line)tersedia di http://library.usu.ac.id/download/fh/perda-hasim1.pdf (14 September 2007 ).Edisi 4 - Tahun 201031

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!