10.07.2015 Views

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Peran UU Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehatdalam Meningkatkan Persaingan Usaha di Era AFTAmenjual, juga harus siap untuk membeli. Mungkin China memang memilikikeunggulan daya saing di beberapa produk tertentu, dan ASEAN mempunyaikeunggulan di produk agriculture dan tekstil misalnya. Sementara untuk programkerjasama yang terkait dengan people to people contact pada lapisan masyarakatbawah, sebetulnya juga sudah ada, hanya saja tidak dilaksanakan secara integrasi,oleh karena itu perlu dikembangkan lebih lanjut. Selama ini bentuk kerjasamayang ada dilakukan sepotong-potong.Permasalahan :Tentunya untuk menuju keberhasilan pelaksanaan AFTA tidak terlepas juga dariperan UU Anti Monopoli beserta lembaga penegaknya. Untuk itu tentunya perludikaji bagaimana peran UU No. 5/1999 dalam meningkatkan persaingan usaha diera AFTA dan apa strategi dan persiapan yang telah dilakukan oleh <strong>KPPU</strong>?INDONESIA DAN AFTAAFTA disepakati pada tanggal 28 Januari 1992 di Singapura. Pada awalnya adaenam negara yang menyepakati AFTA, yaitu; Brunei Darussalam, Indonesia,Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam bergabung dalam AFTAtahun 1995, sedangkan Laos dan Myanmar pada tahun 1997, kemudian Kambojapada tahun 1999.Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEANdengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarikinvestasi dan meningkatkan perdagangan antar anggota ASEAN. Dalamkesepakatan, AFTA direncanakan beroperasi penuh pada tahun 2008 namundalam perkembangannya dipercepat menajdi tahun 2003.Mekanisme utama untuk mencapai tujuan di atas adalah skema “Common EffectivePreferential Tariff” (CEPT) yang bertujuan agar barang-barang yang diproduksidi antara negara-negara ASEAN yang memenuhi ketentuan setidak-tidaknya 40%kandungan lokal akan dikenai tarif hanya 0-5%. Anggota ASEAN mempunyaitiga pengecualian CEPT dalam tiga kategori:(1) pengecualian sementara,(2) produk pertanian yang sensitif,(3) pengecualian umum lainnya. 2Untuk kategori pertama, pengecualian bersifat sementara karena paa akhirnyadiharapkan akan memenuhi standar yang ditargetkan, yakni 0-5%. Sedangkan untukproduk pertanian sensitif akan diundur sampai 2010. Dapat disimpulkan, palinglambat 2015 semua tarif di antara negara ASEAN diharapkan mencapai titik 0%.AFTA dicanangkan dengan instrumen CEPT, yang diperkenalkan pada Januari1993. ASEAN pada 2002, mengemukakan bahwa komitmen utama dibawahCEPT-AFTA hingga saat ini meliputi 4 program, yaitu:2 Sekretariat ASEAN 2004.4 Jurnal Persaingan USaha

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!