10.07.2015 Views

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Persaingan Usaha Ritel Modern dan Dampaknya Terhadap Pedagang KEcil Tradisionaltradisional versus ritel modern merupakan permasalahan yang lebih terkaitdengan ketidaksebandingan daripada sebagai permasalahan persaingan usahatidak sehat sebagaimana diatur dalam UU no. 5 tahun 1999.3.1.a Persaingan Ritel Modern dengan Ritel TradisionalPada tabel 1 akan dijelaskan tentang karakteristik pasar ritel moderndengan pasar ritel tradisional. Dimana meski menunjukkan formatyang berbeda dan sasaran atau target yang berbeda, persaingan dilapangan menunjukkan ritel modern lebih unggul dari aspek-aspekseperti; lokasi, strategi, harga dan produk kering, sementara padapasar tradisional, kemampuan memanage pembeli lebih banyak padakemampuan personal penjual kepada pembeli dalam hal emosional,kepercayaan, produk yang tak tersedia di pasar ritel modern sepertisayur mayur segar, ikan dan daging (sapi, kambing, ayam).Memang menempatkan pasar ritel modern bersaingan dengan pasartradisional, tidaklah tepat, yang tepat adalah ritel modern dengan ritelmodern, ritel tradisional dengan ritel tradisional. Tapi yang menjadipersoalannya adalah peritel modern ada dan mengambil bagian darikehidupan pasar tradisional, sasaran pembeli pasar tradisional jugadibidik oleh pasar ritel modern. Hampir semua pasar tradisionalmengalami penurunan omzet sampai 75%, bahkan ada pedagang yangdalam satu harinya untuk mendapatkan Rp 50.000,- sudah susah. DiDKI Jakarta, pada tahun 2004 saja ada 7 pasar yang telah dilikuidasi(Blora, Cilincing, Cipinang Besar, Kramat Jaya, Muncang, PrumpungTengah, dan Sinar Utara). Di Tangerang, dari 9.392 kios dan los yang ada,5.908 kios dan los tutup (sumber PD. Pasar Niaga Kerta Raharja). 7Perda No. 2 tahun 2002 mengatur mengenai pengaturan (izin) lokasibagi retail modern. Dua komponen penting dari SK tersebut adalah;jarak minimum antara ritel modern dengan ritel tradisional, dan jambuka ritel modern berbeda, yakni dari jam 10 siang sampai jam 10malam. Perbedaan jarak ini dimaksud untuk memberi kesempatanbagi pasar-pasar tradisional untuk tetap bisa mendapatkan pembelidari masyarakat sekitar pasar tersebut, sedangkan waktu buka adalahuntuk memberi kesempatan bagi pasar-pasar tradisional yang biasanyabuka sejak pagi sekali, bahkan lepas tengah malam, untuk tetapmendapatkan pembeli yang ingin belanja di bawah jam 10 pagi.Kenyataannya, kasat mata oleh kita, tidak sedikit peritel modernberdiri sangat dekat dengan lokasi pasar tradisional. Sebutmisalnya, di Mampang Prapatan, disana terdapat peritel modernHero Supermarket, dan Golden Truly yang sekarang menjadi Alfa,7 http//appsi.co.id.Pasar tradisional Versus Pasar Modern, berita, 31 Januari 200876 Jurnal Persaingan USaha

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!