Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Formulasi (5.14) tetap berlaku sekiranya resistor ini terhubung seri<br />
dengan induktansi, karena dalam bubungan seri demikian ini daya nyata<br />
diserap oleh resistor, sementara induktor menyerap daya reaktif.<br />
COTOH-5.6: Seperti pada contoh-5.5, arus i = 2 sinωt<br />
+ 0,2sin3ωt<br />
A mengalir pada resistor 100 Ω yang tersambung seri dengan<br />
induktor 0,5 H. Jika frekuensi fundamental 50 Hz: (a) gambarkan<br />
dalam satu bidang gambar, kurva daya yang mengalir ke beban<br />
sebagai perkalian tegangan total dan arus beban dan kurva daya yang<br />
diserap resistor sebagai perkalian resistansi dan kuadrat arus resistor;<br />
(b) hitung nilai daya rata-rata dari dua kurva daya pada pertanyaan b;<br />
(c) berikan ulasan tentang kedua kurva daya tersebut.<br />
Penyelesaian:<br />
(a) Daya masuk ke beban dihitung sebagai: p = v × i<br />
sedangkan daya nyata yang diserap resistor dihitung sebagai: p R =<br />
i 2 R = v R i R<br />
Kurva dari p dan p R terlihat pada gambar berikut.<br />
600<br />
400<br />
200<br />
W p = vi p R = i 2 R = v R i R<br />
detik<br />
0<br />
0 0.005 0.01 0.015 0.02<br />
-200<br />
-400<br />
(b) Daya rata-rata merupakan daya nyata yang di transfer ke beban.<br />
Daya ini adalah daya yang diterima oleh resistor. Arus efektif<br />
yang mengalir ke beban telah dihitung pada contoh-5.5. yaitu<br />
1,42 A. Daya nyata yang diterima beban adalah<br />
2<br />
2<br />
PR = I rms R = (1,42) × 100 = 202 W.<br />
Teorema Tellegen mengharuskan daya ini sama dengan daya<br />
rata-rata yang diberikan oleh sumber, yaitu p = vi. Perhitungan<br />
dengan pendekatan numerik memberikan nilai rata-rata p adalah<br />
104 Sudaryatno Sudirham, <strong>Analisis</strong> <strong>Rangkaian</strong> Listrik (3)