08.02.2014 Views

Analisis Rangkaian Elektrik

Analisis Rangkaian Elektrik

Analisis Rangkaian Elektrik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

jangkar dihubung singkat (belitan jangkar terhubung Y). Kita mengukur<br />

arus fasa sebagai fungsi dari arus eksitasi. Kurva yang akan kita peroleh<br />

akan terlihat seperti pada Gb.3.4. Kurva ini berbentuk garis lurus karena<br />

untuk mendapatkan arus beban penuh pada percobaan ini, arus eksitasi<br />

yang diperlukan tidak besar sehingga rangkaian magnetiknya jauh dari<br />

keadaan jenuh. Fluksi magnetik yang dibutuhkan hanya sebatas yang<br />

diperlukan untuk membangkitkan tegangan untuk mengatasi tegangan<br />

jatuh di impedansi belitan jangkar.<br />

Perhatikanlah bahwa karakteristik beban-nol dan hubung singkat<br />

memberikan tegangan maupun arus jangkar sebagai fungsi arus medan.<br />

Sesungguhnya arus medan berperan memberikan mmf (lilitan ampere)<br />

untuk menghasilkan fluksi dan fluksi inilah yang mengimbaskan<br />

tegangan pada belitan jangkar. Jadi dengan karakteristik ini kita dapat<br />

menyatakan pembangkit fluksi tidak dengan mmf akan tetapi dengan<br />

arus medan ekivalennya dan hal inilah yang akan kita lakukan dalam<br />

menggambarkan diagram fasor yang akan kita pelajari beikut ini.<br />

Diagram Fasor. Reaktansi Sinkron. Kita ingat bahwa pada<br />

transformator besaran-besaran tegangan, arus, dan fluksi, semuanya<br />

merupakan besaran-besaran yang berubah secara sinusoidal terhadap<br />

waktu dengan frekuensi yang sama sehingga tidak terjadi kesulitan<br />

menyatakannya sebagai fasor. Pada mesin sinkron, hanya tegangan dan<br />

arus yang merupakan fungsi sinus terhadap waktu; fluksi rotor, walaupun<br />

ia merupakan fungsi sinus tetapi tidak terhadap waktu tetapi terhadap<br />

posisi sehingga tak dapat ditentukan frekuensinya. Menurut konsep fasor,<br />

kita dapat menyatakan besaran-besaran ke dalam fasor jika besaranbesaran<br />

tersebut berbentuk sinus dan berfrekuensi sama. Oleh karena itu<br />

kita harus mencari cara yang dapat membuat fluksi rotor dinyatakan<br />

sebagai fasor. Hal ini mungkin dilakukan jika kita tidak melihat fluksi<br />

rotor sebagai dirinya sendiri melainkan melihatnya dari sisi belitan<br />

jangkar. Walaupun fluksi rotor hanya merupakan fungsi posisi, tetapi ia<br />

dibawa berputar oleh rotor dan oleh karena itu belitan jangkar melihatnya<br />

sebagai fluksi yang berubah terhadap waktu. Justru karena itulah terjadi<br />

tegangan imbas pada belitan jangkar sesuai dengan hukum Faraday. Dan<br />

sudah barang tentu frekuensi tegangan imbas di belitan jangkar sama<br />

dengan frekuensi fluksi yang dilihat oleh belitan jangkar.<br />

Kita misalkan generator dibebani dengan beban induktif sehingga arus<br />

jangkar tertinggal dari tegangan jangkar.<br />

61

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!