You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
8.4.2. Fluksi Dan Rugi-Rugi Karena Fluksi<br />
Seperti halnya pada induktor, transformator memiliki rugi-rugi inti, yang<br />
terdiri dari rugi hiterisis dan rugi arus pusar dalam inti. Fluksi magnetik,<br />
rugi-rugi histerisis, dan rugi-rugi arus pusar pada inti dihitung seperti<br />
halnya pada induktor.<br />
Rugi-Rugi Pada Belitan. Selain rugi-rugi tembaga pada belitan sebesar<br />
P cu = I 2 R, pada belitan terjadi rugi-rugi tambahan arus pusar, P l , yang<br />
ditimbulkan oleh fluksi bocor. Sebagaimana telah dibahas, fluksi bocor<br />
ini menimbulkan tegangan induksi E l1 dan E l2 , karena fluksi ini<br />
melingkupi sebagian belitan; E l1 dan E l2 dinyatakan dengan suatu<br />
besaran ekivalen yaitu tegangan jatuh ekivalen pada reaktansi bocor<br />
ekivalen, X 1 dan X 2 . Selain melingkupi sebagian belitan, fluksi bocor ini<br />
juga menembus konduktor belitan dan menimbulkan juga arus pusar<br />
dalam konduktor belitan; arus pusar inilah yang menimbulkan rugi-rugi<br />
tambahan arus pusar, P l .<br />
Berbeda dengan rugi arus pusar yang terjadi dalam inti, yang dapat<br />
diperkecil dengan cara membangun inti dari lapisan lembar tipis material<br />
magnetik, rugi arus pusar pada konduktor tidak dapat ditekan dengan<br />
cara yang sama. Ukuran konduktor harus tetap disesuaikan dengan<br />
kebutuhan untuk mengalirkan arus; tidak dapat dibuat berpenampang<br />
kecil. Oleh karena itu rugi-rugi arus pusar ini perlu diperhatikan karena<br />
nilainya sebanding dengan kuadrat frekuensi, seperti halnya rugi arus<br />
pusar pada inti yang diberikan pada formula empiris (8.9). Rugi arus<br />
pusar pada belitan (stray losses) P l ini dapat kita analogikan dengan rugi<br />
arus pusar pada inti dan kita nyatakan dengan formula<br />
2 2<br />
P l = K l f B m<br />
(8.16)<br />
dengan K l adalah suatu konstanta yang tergantung dari material<br />
konduktor, penampang dan panjang konduktor; f frekuensi, dan B m nilai<br />
maksimum kerapatan fluksi yang dapat dianggap sebanding dengan nilai<br />
maksimum arus. Namun dalam menghitung P l kita tidak menggunakan<br />
formula (8.16) melainkan memperhitungkan rugi arus pusar sebagai<br />
proporsi tertentu dari rugi tembaga yang ditimbulkan oleh arus tersebut,<br />
dengan tetap mengingat bahwa rugi arus pusar sebanding dengan kuadrat<br />
ferkuensi. Proporsi ini berkisar antara 2% sampai 15% tergantung dari<br />
ukuran transformator. Kita lihat dua contoh berikut.<br />
177