08.02.2014 Views

Analisis Rangkaian Elektrik

Analisis Rangkaian Elektrik

Analisis Rangkaian Elektrik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Jika pembilang dan penyebut pada persamaan (4.64) kita bagi dengan s<br />

kita akan mendapatkan<br />

2<br />

I 2 =<br />

(4.13)<br />

R 2 + jX 2<br />

s<br />

Langkah matematis ini tidak akan mengubah nilai I 2 dan rangkaian dari<br />

persamaan ini adalah seperti pada Gb.4.5.c. Walaupun demikian ada<br />

perbedaan penafsiran secara fisik. Tegangan pada terminal rotor A´B´<br />

sekarang adalah tegangan imbas pada belitan rotor dalam keadaan rotor<br />

tidak berputar dengan nilai seperti diberikan oleh (4.14) dan bukan<br />

tegangan karena ada slip. Jika pada Gb.4.5.b. kita mempunyai rangkaian<br />

riil rotor dengan resistansi konstan R dan tegangan terminal rotor yang<br />

tergantung dari slip, maka pada Gb.4.28.c. kita mempunyai rangkaian<br />

ekivalen rotor dengan tegangan terminal rotor tertentu dan resistansi<br />

yang tergantung dari slip. Tegangan terminal rotor pada keadaan terakhir<br />

ini kita sebut tegangan celah udara pada terminal rotor dan daya yang<br />

diserap rotor kita sebut daya celah udara, yaitu :<br />

E<br />

= 2 R<br />

I 2<br />

s<br />

(4.14)<br />

P g<br />

2<br />

Daya ini jauh lebih besar dari P cr pada (4.12). Pada mesin besar nilai s<br />

adalah sekitar 0,02 sehingga P g sekitar 50 kali P cr . Perbedaan antara<br />

(4.14) dan (4.12) terjadi karena kita beralih dari tegangan rotor riil yang<br />

berupa tegangan slip ke tegangan rotor dengan frekuensi sinkron. Daya<br />

nyata P g tidak hanya mencakup daya hilang pada resistansi belitan saja<br />

tetapi mencakup daya mekanis dari motor. Daya mekanis dari rotor ini<br />

sendiri mencakup daya keluaran dari poros motor untuk memutar beban<br />

ditambah daya untuk mengatasi rugi-rugi rotasi yaitu rugi-rugi akibat<br />

adanya gesekan dan angin. Oleh karena itu daya P g kita sebut daya celah<br />

udara artinya daya yang dialihkan dari stator ke rotor melalui celah udara<br />

yang meliputi daya hilang pada belitan rotor (rugi tembaga rotor) dan<br />

daya mekanis rotor. Dua komponen daya ini dapat kita pisahkan jika kita<br />

menuliskan<br />

R 2 ⎛ − s ⎞<br />

= R + R ⎜<br />

1<br />

2 2 ⎟<br />

s ⎝ s ⎠<br />

(4.15)<br />

77

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!