08.02.2014 Views

Analisis Rangkaian Elektrik

Analisis Rangkaian Elektrik

Analisis Rangkaian Elektrik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2.9. Transformator Pada Sistem Tiga Fasa<br />

Pada sistem tiga fasa, penaikan dan penurunan tegangan dapat dilakukan<br />

dengan dua cara yaitu :<br />

(a) menggunakan tiga unit transformator satu fasa,<br />

(b) menggunakan satu unit transformator tiga fasa.<br />

Transformator tiga fasa mempunyai inti dengan tiga kaki dan setiap kaki<br />

mendukung belitan primer dan sekunder. Untuk penyaluaran daya yang<br />

sama, penggunaan satu unit transformator tiga fasa akan lebih ringan,<br />

lebih murah dan lebih efisien dibandingkan dengan tiga unit<br />

transformator satu fasa. Akan tetapi penggunaan tiga unit transformator<br />

satu fasa juga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan satu<br />

unit transformator tiga fasa. Misalnya beaya awal yang lebih rendah, jika<br />

untuk sementara beban dapat dilayani dengan dua unit saja dan unit<br />

ketiga ditambahkan jika penambahan beban telah terjadi. Terjadinya<br />

kerusakan pada salah satu unit tidak mengharuskan pemutusan seluruh<br />

penyaluran daya. Pemilihan cara mana yang lebih baik, tergantung dari<br />

berbagai pertimbangan keadaan-khusus. Pada dasarnya kedua cara adalah<br />

sama. Berikut ini kita akan melihat hubungan primer-sekunder<br />

transformator, dengan melihat pelayanan sistem tiga fasa melalui tiga unit<br />

transformator satu fasa.<br />

Hubungan ∆−∆. Pada waktu menghubungkan tiga transformator satu<br />

fasa untuk melayani sistem tiga fasa, hubungan sekunder harus<br />

diperhatikan agar sistem tetap seimbang. Diagram hubungan ini<br />

diperlihatkan pada Gb.2.10. Fasa primer disebut dengan fasa U-V-W<br />

sedangkan fasa sekunder disebut fasa X-Y-Z. Fasor tegangan fasa primer<br />

kita sebut V UO , V VO , V WO dengan nilai V FP , dan tegangan fasa sekunder<br />

kita sebut V XO , V YO , V ZO dengan nilai V FS . Nilai tegangan saluran<br />

(tegangan fasa-fasa) primer dan sekunder kita sebut V LP dan V LS . Nilai<br />

arus saluran primer dan sekunder masing-masing kita sebut I LP dan I LS<br />

sedang nilai arus fasanya I FP dan I FS . Rasio tegangan fasa primer<br />

terhadap sekunder V / V a . Dengan mengabaikan rugi-rugi untuk<br />

FP FS =<br />

hubungan ∆-∆ kita peroleh :<br />

VLP VFP<br />

I LP I FP 3 1<br />

= = a ; = =<br />

(2.27)<br />

VLS<br />

VFP<br />

I LS I FS 3 a<br />

44 Sudaryatno Sudirham, <strong>Analisis</strong> <strong>Rangkaian</strong> Listrik (3)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!