08.02.2014 Views

Analisis Rangkaian Elektrik

Analisis Rangkaian Elektrik

Analisis Rangkaian Elektrik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dimanfaatkan dalam sistem komunikasi untuk penyesuaian impedansi<br />

agar tercapai transfer daya maksimum.<br />

Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator<br />

berkapasitas besar dan juga bertegangan tinggi. Dengan transformator<br />

tegangan tinggi ini penyaluran daya listrik dapat dilakukan dalam jarak<br />

jauh dan susut daya pada jaringan dapat ditekan. Di jaringan distribusi<br />

listrik banyak digunakan transformator penurun tegangan, dari tegangan<br />

menengah 20 kV menjadi 380 V untuk distribusi ke rumah-rumah dan<br />

kantor-kantor pada tegangan 220 V. Transformator daya tersebut pada<br />

umumnya merupakan transformator tiga fasa. Dalam pembahasan ini kita<br />

akan melihat transformator satu fasa lebih dulu.<br />

Kita telah mempelajari transformator ideal pada waktu membahas<br />

rangkaian listrik. Berikut ini kita akan melihat transformator tidak ideal<br />

sebagai piranti pemroses daya. Akan tetapi kita hanya akan membahas<br />

hal-hal yang fundamental saja, karena transformator akan dipelajari<br />

secara lebih mendalam pada pelajaran mengenai mesin-mesin listrik.<br />

Mempelajari perilaku transformator juga merupakan langkah awal untuk<br />

mempelajari konversi energi elektromekanik. Walaupun konversi energi<br />

elektromekanik membahas konversi energi antara sistem mekanik dan<br />

sistem listrik, sedangkan transformator merupakan piranti konversi<br />

energi listrik ke listrik, akan tetapi kopling antar sistem dalam kedua hal<br />

tersebut pada dasarnya sama yaitu kopling magnetik.<br />

2.2. Teori Operasi Transformator<br />

Transformator Dua Belitan Tak Berbeban. Jika pada induktor Gb.1.5.<br />

kita tambahkan belitan ke-dua, kita akan memperoleh transformator dua<br />

belitan seperti terlihat pada Gb.2.1. Belitan pertama kita sebut belitan<br />

primer dan yang ke-dua kita sebut belitan sekunder.<br />

I f<br />

φ<br />

+<br />

≈<br />

V s −<br />

E 1<br />

1<br />

2<br />

+<br />

E 2<br />

−<br />

Gb.2.1. Transformator dua belitan.<br />

Jika fluksi di rangkaian magnetiknya adalah φ = Φ maks sin ωt<br />

, maka<br />

fluksi ini akan menginduksikan tegangan di belitan primer sebesar<br />

30 Sudaryatno Sudirham, <strong>Analisis</strong> <strong>Rangkaian</strong> Listrik (3)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!