Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
“Bunuh!” teriak Ki Demang Timur.<br />
“Cincang!” teriak Ki Demang Barat.<br />
Dua orang bermuka hitam melesat ke arah <strong>Wiro</strong>, diikuti<br />
belasan orang berpakaian hitam dengan golok terhunus!<br />
“Mereka terlalu banyak. Aku tak mau konyol. Tak ada<br />
jalan lain,” pikir <strong>Wiro</strong>. “Aku terpaksa mengeluarkan ilmu<br />
Membelah Bumi Menyedot Arwah. Akibatnya akan sangat<br />
mengerikan! Tuhan, ampuni saya karena terpaksa<br />
membunuh sekian banyak nyawa.” Ilmu yang tak pernah<br />
dikenal di rimba persilatan tanah Jawa ini seperti diketahui<br />
didapat <strong>Wiro</strong> dari Luhrembulan alias Hantu Satet Laknat<br />
dari Latanahsilam, negeri 1200 tahun silam.<br />
Begitu belasan orang menyerbu, dipimpin oleh Ki<br />
Demang Timur dan Ki Demang Barat, <strong>Wiro</strong> hentakkan kaki<br />
kanan ke tanah. Lalu tanah digurat dengan ujung kaki dan<br />
bleesss! Asap mengepul. Rrrrtttt! Tanah bergerak rengkah,<br />
terbelah panjang, lebar dan dalam. Tiga belas anggota<br />
Keraton Kaliningrat dan Ki Demang Timur keluarkan jeritan<br />
mengenaskan. Tubuh mereka amblas tersedot masuk ke<br />
dalam rengkahan tanah.<br />
Ki Demang Barat berusaha menolong sobatnya Ki<br />
Demang Timur namun kakinya tergelincir. Tak ampun dua<br />
manusia muka hitam ini sama-sama jatuh ke dalam<br />
rengkahan tanah! Belasan orang-orang Keraton Kaliningrat<br />
yang selamat, termasuk Pangeran Muda menjerit ngeri<br />
ketika tanah yang terbelah merapat mengatup kembali!<br />
Banyak di antara mereka yang leleh nyali dan langsung<br />
saja kabur ambil langkah seribu!<br />
Di udara yang mulai terang-terang tanah tiba-tiba<br />
melesat satu bayang hijau. Menyusul semburan hebat ke<br />
arah salah satu bagian tanah yang tengah mengatup.<br />
Tanah terbongkar. Bersamaan dengan itu bayangan hijau<br />
tadi menjambak rambut seorang berpakaian hitam,<br />
menariknya ke atas lalu membawanya kabur dari tempat<br />
itu.<br />
“Ada orang menyelamatkan Pekik Ireng!” seseorang<br />
berteriak.