19.11.2012 Views

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Wiro</strong> sendiri saat itu tegak tak percaya akan keganasan<br />

ilmu yang barusan dikeluarkannya. Seumur hidup baru kali<br />

itu dia melihat kematian sekian banyak orang dengan cara<br />

mengerikan. Tengkuknya terasa dingin.<br />

Seseorang berkelebat. Tahu-tahu Pangeran Muda telah<br />

berdiri di hadapan sang pendekar. Mukanya kelam<br />

membesi, rahang menggembung dan mata menyorot<br />

laksana bara menyala. Didahului satu teriakan dahsyat<br />

Pangeran Muda lancarkan serangan beruntun. Tiga jurus<br />

dihabiskan dalam waktu singkat. Kesemuanya dengan<br />

mengerahkan pukulan mengandung tenaga dalam tinggi.<br />

Setiap terjadi bentrokan lengan <strong>Wiro</strong> merasa sakit<br />

sekali seperti tangannya menghantam batu atos.<br />

Sebaliknya walau berhasil mendesak <strong>Wiro</strong> namun<br />

Pangeran Muda berkelahi dengan perasaan tidak tenang.<br />

Khawatir kalau sewaktu-waktu lawan kembali<br />

mengeluarkan ilmu Membelah Bumi Menyedot Arwah.<br />

Dalam satu gebrakan hebat di jurus ke empat belas,<br />

bentrokan dua lengan untuk kesekian kalinya tak bisa<br />

dihindari. Baik <strong>Wiro</strong> maupun Pangeran Muda sama-sama<br />

terpental beberapa langkah. Sebelum dua kakinya<br />

menyentuh tanah <strong>Wiro</strong> lepas pukulan Tangan Dewa<br />

Menghantam Batu Karang.<br />

Pangeran Muda tersentak kaget ketika mendengar dan<br />

merasakan gemuruh angin luar biasa deras menerpa ke<br />

arah dirinya. Dia palangkan dua lengan di depan kepala<br />

sambil kaki menghentak. Dua larik sinar hitam berkiblat<br />

keluar dari lengan yang bersilang, memapas ganas ke arah<br />

<strong>Wiro</strong>. Inilah ilmu yang disebut Badai di Langit Gempa di<br />

Bumi. Ilmu ini bukan saja dipakai untuk menyerang tapi<br />

sekaligus membentengi diri dari serangan lawan.<br />

Jika saja yang ditangkis Pangeran Muda bukan pukulan<br />

Tangan Dewa Menghantam Karang yang didapat <strong>Wiro</strong> dari<br />

Datuk Rao Basaluang Ameh, niscaya saat itu <strong>Wiro</strong> sudah<br />

terpental semburkan darah.<br />

Pangeran Muda berseru kaget ketika ada gelombang<br />

angin menindih dirinya. Dua tangan yang bersilang bergetar

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!