You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Pahala.<br />
“Tahan serangan!” tiba-tiba ada orang berteriak.<br />
“Apakah kalian begitu tega membunuh calon guru mertua<br />
sendiri?!”<br />
Tiga orang terkesiap kaget. Yaitu Liris Merah dan Liris<br />
Biru serta Sinto Gendeng! Dua gadis cepat batalkan<br />
serangan.<br />
Yang datang ternyata adalah Setan Ngompol. Kakek ini<br />
berlari dengan nafas megap-megap. Tangan kanan pegangi<br />
rusuk sebelah kiri yang terasa sakit. Seperti diketahui<br />
akibat hantaman Sinto Gendeng tiga tulang iga sebelah kiri<br />
si kakek patah.<br />
Sinto Gendeng buka sepasang mata, menatap tajam ke<br />
arah Setan Ngompol.<br />
“Aku kira kau sudah mampus!” Si nenek langsung saja<br />
jadi sengit.<br />
“Gusti Allah masih memanjangkan umurku,” jawab<br />
Setan Ngompol.<br />
“Kau mengkhianati diriku!” Damprat Sinto Gendeng.<br />
“Apakah kau lebih baik dariku Sinto?” tanya Setan<br />
Ngompol. “Kau berusaha membunuhku. Padahal apa<br />
kesalahanku? Sudahlah, aku tidak menyalahkanmu<br />
mencap aku sebagai pengkhianat. Namun saat itu aku tak<br />
bisa bicara lain. Aku dalam keadaan tak berdaya. Mereka<br />
hendak membunuhku! Yang penting aku tidak bicara<br />
bohong!”<br />
Sinto Gendeng semburkan ludah susurnya ke tanah.<br />
Lalu berpaling pada dua gadis kakak adik.<br />
“Kalian tidak jadi membunuhku?!”<br />
Ditanya dan ditantang seperti itu Laras Merah dan<br />
Laras Biru jadi marah. Ketika keduanya melangkah hendak<br />
mendekati Sinto Gendeng, Setan Ngompol cepat<br />
menghalangi. Dengan suara berbisik dia berkata. “Nenek<br />
itu sedang kalut pikirannya. Kurasa umurnya tak lama lagi.<br />
Tidak kalian bunuh pun kematian akan menjadi bagiannya<br />
cepat atau lambat. Aku akan berusaha mencari <strong>Wiro</strong> dan<br />
membawanya ke Kaliurang. Aku juga akan berusaha