19.11.2012 Views

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

WIRO SABLENG<br />

AZAB SANG MURID 6<br />

JAHANAM bertubuh katai! Kalau kau tidak segera<br />

mengeluarkan aku dari jaring ini, aku bersumpah akan<br />

membunuhmu!”<br />

Si katai botak yang dipanggil dengan sebutan Embah<br />

Bejigur keluarkan suara berdecak lalu berkata. “Nenek bau<br />

pesing! Kau sudah tidak punya daya! Di dalam Jaring<br />

Neraka semua ilmu kesaktianmu tidak bisa kau gunakan!<br />

Kalau kau tak mau berserikat dengan kami orang-orang<br />

Keraton Kaliningrat, silahkan menghitung hari. Ajalmu<br />

sudah di depan mata!”<br />

Sinto Gendeng berteriak dahsyat. Tubuhnya digulingkan<br />

ke arah kakek katai. Namun setengah jalan Ni Serdang<br />

Besakih menghadang dengan satu tendangan. Sinto<br />

Gendeng meraung! Tubuhnya terpental.<br />

“Itu hadiah dari sobatku Kecik Turangga yang kau<br />

bunuh!” ucap Ni Serdang Besakih. “Ini dariku!” Lalu nenek<br />

ini kembali hantamkan satu tendangan ke tubuh Sinto<br />

Gendeng hingga yang ditendang mencelat terguling-guling.<br />

Ni Serdang Besakih memburu. “Aku mewakili muridmu! Ini<br />

tambahan dari Pendekar 212 yang kau aniaya!” Untuk ke<br />

tiga kalinya Sinto Gendeng terpental. Tendangan Ni<br />

Serdang Besakih begitu keras. Namun kali ini tak terdengar<br />

lagi suara jeritan si nenek. Tubuhnya tak berkutik dalam<br />

Jaring Neraka. Lengan kiri patah. Dua tulang iga di sisi<br />

kanan remuk dan pipi kanan bengkak lebam. Masih<br />

sempat terdengar sesaat suara erangan si nenek lalu<br />

mulutnya terkancing.<br />

Belum merasa puas Ni Serdang Besakih kembali<br />

melompat ke arah tubuh di dalam jaring itu.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!