19.11.2012 Views

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

miringkan tubuh ke kanan. Tangan kiri dipukulkan ke atas<br />

dan mulut yang sudah diisi minuman keras menyembur.<br />

Didahului suara tawa melengking Ni Serdang Besakih<br />

liukkan tubuh. Pukulan tangan kiri Iblis Pemabuk lewat di<br />

samping kiri, semburan minuman keras menyambar udara<br />

kosong di sebelah pinggul kanan. Dua kaki si nenek yang<br />

menendang bergerak ke atas lalu tubuhnya menukik ke<br />

bawah, tangan kanan melesat menyambar ke arah batok<br />

kepala Iblis Pemabuk. Ini adalah jurus serangan dengan<br />

gerakan yang sulit namun luar biasa berbahaya.<br />

“Oala!” Iblis Pemabuk bukan tokoh silat kemarin. Begitu<br />

sadar kalau dirinya tertipu secepat kilat dia jatuhkan diri ke<br />

tanah. Kaki kanan membuat gerakan seperti kuda<br />

menendang.<br />

Dua orang yang berkelahi ini sama-sama menjerit.<br />

Iblis Pemabuk merasa kepalanya seperti terbongkar<br />

ketika serangan lima jari tangan maut Ni Serdang Besakih<br />

masih sempat menjambak rambutnya. Sebagian rambut di<br />

sebelah kanan batok kepala Iblis Pemabuk tercabut. Kulit<br />

kepala terkelupas. Lelehan darah mengucur ke kening dan<br />

pipi! Untuk beberapa lama tokoh silat ini hanya bisa tegak<br />

tertegun sementara pemandangan mata sebelah kanan<br />

menggelap sedang yang kiri berkunang-kunang!<br />

Meski berhasil menciderai lawan namun Ni Serdang<br />

Besakih sendiri menerima hajaran yang cukup keras.<br />

Tendangan kaki kanan Iblis Pemabuk mendarat tepat di<br />

tulang tunggirnya. Si nenek menjerit, tubuh mengapung<br />

sebentar di udara lalu jatuh menungging di tanah.<br />

“Ni Serdang Besakih, mengapa kau menungging?!” Iblis<br />

Pemabuk masih bisa balas mengejek walau tengah<br />

mengalami sakit luar biasa di bagian wajah dan kepala.<br />

“Mau menggodaku berbuat mesum? Ha... ha... ha. Aku<br />

tidak bergairah! Kambing jantan saja jijik melihatmu! Ha...<br />

ha... ha!” Iblis Pemabuk ambil lagi satu kendi minuman<br />

baru. Selagi dia meneguk minuman itu tiba-tiba masih<br />

dalam keadaan menungging di tanah Ni Serdang Besakih<br />

keluarkan suara menggerung. Seperti seekor harimau

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!