19.11.2012 Views

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pangeran Matahari yang luar biasa tinggi ilmu silat dan<br />

kesaktiannya tidak sanggup menghadapi ilmu kesaktian<br />

yang disebut Pukulan Sepasang Cahaya Batu Kumala itu.<br />

Jika nekad Wulan Srindi bisa mati konyol.<br />

“Wulan! Lekas menyingkir!”<br />

Wulan tidak perduli. Ketika dua sinar berkiblat dia<br />

hanya berjingkat sedikit lalu menyembur lagi.<br />

“Celaka!” seru <strong>Wiro</strong>. Dia berusaha menarik tangan Nyi<br />

Retno yang memegang boneka kayu. Namun dua larik sinar<br />

putih sudah lebih dulu berkiblat. <strong>Wiro</strong> tidak mungkin lagi<br />

menolong Wulan Srindi.<br />

Di saat yang sangat menentukan bagi keselamatan jiwa<br />

Wulan Srindi, tiba-tiba satu bayangan hitam berkelebat<br />

disertai deru sambaran angin. Menyusul empat semburan<br />

dahsyat.<br />

Wuuutt!<br />

Dess! Dess!<br />

Dua larik cahaya putih bertabur ke berbagai penjuru<br />

dan lenyap.<br />

Nyi Retno berseru kaget, cepat melangkah mundur. Di<br />

depan sana terdengar suara pecahnya kendi tanah disertai<br />

pekik Wulan Srindi lalu suara orang mengeluh pendek.<br />

Ketika memandang ke depan <strong>Wiro</strong> melihat Wulan Srindi<br />

berdiri dipegangi seorang lelaki gemuk pendek berwajah<br />

merah menyeramkan. Pada cuping hidung sebelah kiri<br />

menyantel sebuah anting akar bahar. Rambut hitam<br />

sebahu awut-awutan. Pakaian baju dan celana hitam<br />

gombrong. Di tangan kirinya dia memegang sebuah kendi<br />

besar hitam sementara di pinggang menggelantung<br />

sebelas kendi lagi.<br />

Orang yang memegangi Wulan Srindi tampak tegak<br />

terhuyung sambil pegangi dada. Dia merasa ada cairan<br />

asin dalam mulutnya. Darah! Tidak tunggu lebih lama dia<br />

segera teguk minuman keras dalam kendi. Lalu alirkan<br />

hawa sakti dari perut ke dada. Di sampingnya Wulan Srindi<br />

berdiri dengan muka lebih putih. Di sudut bibir darah<br />

meleleh.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!