19.11.2012 Views

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

Wiro Sableng - Azab Sang Murid

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

seperjalanan. Tidak disewa pun saya akan melalui tempat<br />

ini. Mana pantas saya minta bayaran.”<br />

Selagi <strong>Wiro</strong> dan Nyi Retno keheranan, kusir gerobak<br />

berkata lagi.<br />

“Den Mas dan Den Ayu, saya hampir kelupaan. Sewaktu<br />

kita singgah di desa Kemanten dua hari lalu ada seseorang<br />

menitipkan sesuatu pada saya. Orang itu berpesan agar<br />

benda tersebut diserahkan pada Raden berdua<br />

sesampainya di tujuan. Kalau Raden tidak berkeberatan,<br />

saya akan menyerahkan sekarang.”<br />

<strong>Wiro</strong> tatap wajah bopeng orang di hadapannya. Kusir<br />

gerobak membuka caping bambu. Dari dalam caping dia<br />

mengeluarkan sebuah benda bergulung. Setelah benda<br />

diserahkan pada <strong>Wiro</strong> sang kusir membungkuk mohon diri<br />

lalu melompat naik ke atas gerobak. <strong>Wiro</strong> tak sempat lagi<br />

menanyakan siapa adanya orang yang menyerahkan benda<br />

tersebut pada kusir gerobak.<br />

Begitu melewati tikungan jalan yang menurun, kusir<br />

gerobak lemparkan caping di atas kepala lalu jari-jari<br />

tangannya melepas satu lapisan tipis yang menempel<br />

menutupi wajah. Ternyata orang ini mengenakan sehelai<br />

topeng tipis. Orang yang tadi bermuka bopeng itu kini<br />

kelihatan tampangnya yang asli. Bulat berkumis dan<br />

berjanggut tebal. Dari balik lantai papan gerobak dia<br />

mengambil sebuah tarbus merah lalu dipakai di atas<br />

kepala. Pakaian lusuh dibuka. Kini tampak dia<br />

mengenakan baju dan celana hitam. Pada dada kiri baju<br />

hitam terpampang sulaman benang kuning bergambar<br />

rumah joglo serta dua keris bersilang. Lambang orangorang<br />

Keraton Kaliningrat.<br />

Orang berpakaian serba hitam dan mengenakan tarbus<br />

merah ini memang adalah anggota penting dalam Keraton<br />

Kaliningrat. Namanya Damar Sarka. Waktu pertemuan di<br />

Hutan Ngluwer yang diserbu oleh Wulan Srindi, dialah yang<br />

menyerahkan seperangkat pakaian hitam pada Wulan<br />

Srindi sebagai tanda bahwa gadis itu telah diangkat<br />

menjadi anggota penting orang-orang Keraton Kaliningrat

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!