You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Setan Ngompol pejamkan dua mata, kepala<br />
ditengadahkan. Sikapnya menunggu sambil mengulum<br />
senyum.<br />
Plaakk!<br />
Liris Biru walau hanya pelan saja, tampar pipi kanan si<br />
kakek.<br />
“Oala! Mengharap diberi ciuman malah ditampar!”<br />
Setan Ngompol buka mata dan usap-usap pipinya yang<br />
kena ditampar tapi mulutnya menyeringai. “Tidak apa.<br />
Tangan yang menampar halus sekali. Hik... hik!”<br />
Sesaat kemudian dua kakak adik murid Hantu Malam<br />
Bergigi Perak lenyap di kegelapan malam.<br />
Setan Ngompol menarik nafas berulang-ulang lalu<br />
meringis karena bagian dadanya sebelah kiri terasa sakit<br />
seperti dicucuk.<br />
“Aku memang harus mencari anak setan itu! Tapi siapa<br />
sudi menyusul jauh-jauh ke Gunung Gede. Nanti dia akan<br />
muncul sendiri! Dari dulu dia membuat aku kebagian<br />
pekerjaan yang tidak enak terus!”<br />
***