Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
“Sedih kenapa Nyi Retno?” tanya <strong>Wiro</strong>.<br />
“Kau mencium anakku. Tapi tak mencium diriku.”<br />
“Gila! Bagaimana aku mau mencium istri orang!” Ucap<br />
<strong>Wiro</strong> dalam hati. Lalu dia merasakan tangan Nyi Retno<br />
menarik tengkuknya. Perlahan-lahan <strong>Wiro</strong> merunduk.<br />
Ciumannya singgah di kening perempuan itu. Nyi Retno<br />
menggeliat dalam dukungan sang pendekar. Matanya<br />
terbuka nyalang. Memancarkan cahaya kehidupan penuh<br />
harapan dan juga hasrat penuh gairah.<br />
“<strong>Wiro</strong>, saya mau kau membaringkan saya di tanah...”<br />
bisik Nyi Retno. “Saya letih, saya ingin tidur dalam<br />
pangkuanmu.”<br />
<strong>Wiro</strong> hentikan langkah. Bingung. Apakah dia akan<br />
mengikuti permintaan Nyi Retno? Jika hal itu dilakukan<br />
jangan-jangan semua kemesraan ini akan berlanjut lebih<br />
jauh.<br />
Dalam keadaan seperti itu tiba-tiba di dalam gelap<br />
terdengar suara perempuan bernyanyi.<br />
***