Bab I

suara, perasaan yang mendasari dialog, dan sebagainya. Teks samping ini
biasanya ditulis dengan huruf miring atau huruf besar semua (huruf
kapital).
7. Drama Sebagai Interpretasi Kehidupan
Ulasan tentang drama sebagai interpretasi kehidupan erat
hubungannya dengan nada dasar atau pandangan dasar penulis drama
itu. Nada dasar drama bukan nada dasar penafsir atau sutradara. Drama
sebagai tiruan (mimetik) terhadap kehidupan, berusaha memotret
kehidupan secara riil. Setiap pengarang tidak sama dalam melihat dan
menginterpretasikan sisi kehidupan. Ada pengarang yang memfokuskan
pada segi keadilan, segi cinta kasih, segi kebobrokan sosial, segi moral,
segi didaktis, segi kepincangan dalam masyarakat, segi suka dan duka,
dsb. Tontonan atau naskah yang dihasilkan akan ditentukan oleh
bagaimana sikap penulis dalam menginterpretasikan kehidupan ini.
L atihan 7.8
1. Amati kegiatan orang-orang yang ada di sekelilingmu,
Interpretasikan kehidupan yang kamu amati sebagai bahan untuk
membuat latar, tokoh, watak, jalan cerita, dan dialog!
2. Buatlah draf awal naskah drama dan diskusikan dengan
temanmu atau guru kelas!
R angkuman
Pelajaran pada bab 7 secara umum berisi kegiatan mengidentifikasi
alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan. Agar kamu
dapat mengidentifikasikannya, kamu perlu membaca cerpen secara
keseluruhan, memahami tokoh-tokoh serta perwatakannya, jalan
cerita dalam cerpen, peristiwa atau konflik yang terjadi antartokoh,
serta memahami latar tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam
cerpen tersebut. Pada hal yang sama mengenai pelajaran sastra,
kegiatan yang bisa kamu lakukan adalah mengekspresikan dialog
para tokoh dalam pementasan drama. Hal yang bisa kamu lakukan
agar peran kamu bagus adalah menghayati watak atau karakter tokoh
yang akan kamu bawakan.
Mengukir Masa Depan 161