02.07.2013 Views

Bab I

Bab I

Bab I

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Cerita yang ada dalam sinetron juga berlatarkan tempat yang berbeda.<br />

Jika kamu menonton dari awal sampai akhir, kamu akan dapat<br />

menyimpulkan tema sinetron itu, pesan atau amanat yang disampaikan<br />

kepada penonton. Jika kamu jeli, kamu akan memperoleh suatu<br />

pemahaman baru bila mengaitkan pesan atau amanat dari tayangan<br />

sinetron itu dengan kehidupan sehari-hari.<br />

Untuk lebih memahami pementasan drama, ikutilah kegiatan berlatih<br />

berikut!<br />

Berikut diuraikan unsur-unsur intrinsik drama, yang meliputi tokoh,<br />

dialog, alur, dan latar.<br />

1. Tokoh<br />

Berdasarkan perannya terhadap jalan cerita, tokoh bisa dibedakan<br />

menjadi tiga.<br />

a. Tokoh Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita. Biasanya<br />

ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama yang dibantu oleh<br />

tokoh-tokoh lainnya yang ikut terlibat sebagai pendukung cerita.<br />

b. Tokoh Antagonis, yaitu tokoh penentang cerita. Biasanya ada<br />

seorang tokoh utama yang menentang cerita dan beberapa figur<br />

pembantu yang ikut menentang cerita.<br />

c. Tokoh Tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh<br />

protagonis maupun untuk tokoh antagonis.<br />

Watak seorang tokoh dalam drama dapat dilihat dari ucapanucapannya.<br />

Seorang tokoh dapat diketahui usia, latar belakang sosial,<br />

moral, suasana kejiwaan, agama yang dianut, dan bahkan aliran<br />

politik dan ideologinya.<br />

Selain itu, watak seorang tokoh dapat dilihat pula dari gerakan<br />

dan tingkah lakunya, cara berpakaian, jalan pikiran, atau ketika tokoh<br />

itu berhubungan dengan tokoh-tokoh lainnya.<br />

2. Dialog<br />

Badudu (1984:55) mengemukakan dialog adalah percakapan<br />

antara dua orang pelaku. Dalam percakapan atau dialog haruslah<br />

memenuhi dua tuntutan, yaitu: dialog harus turut menunjang gerak<br />

laku tokohnya dan dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam<br />

dan tertib daripada ujaran sehari-hari. Tidak ada kata yang harus<br />

terbuang begitu saja, para tokoh harus berbicara jelas dan tepat sasaran.<br />

Dialog itu disampaikan secara wajar dan alamiah.<br />

54 Bahasa Indonesia XI Program IPA/IPS

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!