Bab I

Ketiga, menunjukkan bagaimana perilakunya. Keempat, melihat
bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya. Kelima, memahami
bagaimana jalan pikirannya. Keenam, melihat bagaimana tokoh lain
berbicara tentang dia. Ketujuh, melihat tokoh lain berbincang dengannya.
Kedelapan, melihat bagaimana tokoh yang lain memberi reaksi
terhadapnya. Kesembilan, melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi
tokoh yang lain (Aminuddin, 1984:87-88).
2. Menentukan Kriteria/Aspek yang Dinilai
Menentukan kriteria/aspek yang dinilai dalam memerankan tokoh sesuai
dengan watak dan karakternya dengan lafal, intonasi, gerak-gerik/mimik.
Perhatikan naskah drama satu babak dengan lima adegan berikut ini!
Kisah ini terjadi di sebuah kamar depan keluarga yang cukup terpandang.
Terdapat berbagai perlengkapan yang lazim di kamar tamu semacam itu,
namun yang terpenting ialah seperangkat meja dan kursi tamu. Kirakira
pukul 09.00 drama ini terjadi.
Para pelaku:
Jidul : Anak laki-laki berumur 5 tahun, bisu dan tampak
bodoh, namun periang dan tekun. Ia seorang
pembantu rumah tangga.
Pak Pikun : Pembantu rumah tangga ini berumur kira-kira 40
tahun. Rambutnya sudah memutih, sok tahu, sok
kuasa, dan keras kepala.
Ibu : Nyonya rumah ini berusia kira-kira 42 tahun,
keibuan, dan bijaksana.
Tritis : Gadis berusia 18 tahun ini cenderung tergesa-gesa
dalam memberikan penilaian.
01. Dengan penuh keriangan si Jidul tekun membersihkan meja dan
kursi-kursi. Kepalanya melenggut-lenggut, pantatnya bergidal-gidal
seirama dengan musik dangdut yang terdengar meriah. Jidul terkejut
ketika musik mendadak berhenti.
02. Pak Pikun : (Muncul langsung menuju arah Jidul) Ayo! Mana!
Berikan kembali padaku! Ayo. Mana!
03. Jidul : (ber ah uh, sambil memberikan isyarat yang
menyatakan ketidakmengertiannya)
Gemar Membaca 57