Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
8. Lalu lelaki membalas memaki, "Sampeyan ini binatang apa<br />
manusia? Apa mata sampeyan sudah ...? Lihat, kami kan orang sakit.<br />
Kan nggak mungkin lari seperti orang sehat."<br />
Sopir kaget mendapat balasan makian. Tapi cuma sebentar.<br />
Kemudian marahnya kambuh lagi, lebih memuncak. Ia turun<br />
dari bus. Mendekati kedua orang itu.<br />
"Eee, apa kamu bilang? Gue binatang apa manusia? Jelas manusia<br />
dong," katanya. bersemangat.<br />
"Kenapa tidak teposliro? Tidak tahu kalau kami orang sakit?"<br />
(Mustofa W. Hasyim).<br />
Watak pelaku-pelaku pada penggalan di atas dilukiskan melalui<br />
....<br />
a. dialog antarpelaku<br />
b. monolog seorang pelaku<br />
c. lukisan fisik pelaku-pelakunya<br />
d. paparan langsung dari pengarangnya<br />
e. reaksi pelaku lain atas pelaku-pelaku di atas<br />
9. Keduanya duduk lemas, bersandar di emper toko. Mengamati jalan<br />
raya yang mereka seberangi dengan susah payah, penuh pengorbanan.<br />
Siang hari mereka panas. Tanpa terasa kedua orang sakit itu<br />
memejamkan mata bersama-sama. Mereka lupa berdoa (Mustofa W.<br />
Hasyim).<br />
Ditinjau dari alurnya, teks di atas merupakan bagian dari ....<br />
a. awal cerita<br />
b. akhir konflik<br />
c. perkenalan latar<br />
d. pertikaian antarpelaku<br />
e. puncak pertikaian antarpelaku<br />
10. Keterangan kawan-kawanku brandal itu bahkan membuatku bangga,<br />
sebab untuk anak yang normal, kehidupan brandal anak kolong inlander<br />
jauh lebih hebat daripada menjadi sinyo londo yang harus<br />
necis pakai sepatu, baju mesti harus putih bersih dan segala macam<br />
basa-basi yang membuatnya menjadi marmut dalam kurungan (Y.B.<br />
Mangunwijaya).<br />
Cerita di atas dikembangkan dari sudut pandang ....<br />
a. orang kesatu d. orang keempat<br />
b. orang kedua e. orang kelima<br />
c. orang ketiga<br />
Bercermin pada Pengalaman 195