You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Papi : Mereka itu ekstrim kiri.<br />
Mami : Tenang, Pap.<br />
Papi : Saya akan berkonsultasi dengan Kolonel Brata.<br />
Black Out<br />
<strong>Bab</strong>ak II<br />
Di balai Desa Margasuka. Pukul sepuluh pagi.<br />
Adegan 1<br />
Ketika layar dibuka atau lampu dinyalakan, tampak Lurah, Jurutulis<br />
dan seorang Hansip serta Sugih, wiraswastawan kaya.<br />
Sugih : Sejak semula saya sudah berfirasat, orang baru itu,<br />
siapa namanya?<br />
Lurah : Den Suhari.<br />
Sugih : Ya, Suhari itu akan membikin gara-gara di desa kita.<br />
Juru Tulis : Den Suhari bukan orang baru di sini, Pak. Lahir di<br />
sini dan sekolah dasar di sini. Baru setelah SMP dia<br />
pindah ke kota.<br />
Lurah : Ia putra Juragan Sule Almarhum.<br />
Sugih : Bagi saya dia orang baru di sini. Dia tidak mengenal<br />
daerah kita ini.<br />
Lurah : Tapi tidak alasan bagi kita, bagi saya, untuk<br />
melarangnya mengatur tanahnya sendiri, Pak.<br />
Sugih : Ia bukan mengatur tanahnya melulu, tapi mengacakngacak,<br />
memporakporandakan kehidupan para petani.<br />
Juru Tulis : Mengacak-ngacak bagaimana, Pak?<br />
Sugih : Seharusnya kamu lebih tahu dari saya.<br />
Sugih : Tidak benar. kamu tanya saja si Ode dan beberapa<br />
orang lagi, mungkin banyak lagi. Dan kalau mereka<br />
tidak mengadu, itu karena mereka dihasut. Kamu<br />
tahu, petani-petani buta huruf itu mudah saja dihasut.<br />
Mungkin mereka ditakut-takuti.<br />
Juru Tulis : Apa benar, Pak?<br />
Sugih : Mereka tidak akan begitu saja menolak menjual hasil<br />
panen mereka kepada saya. Kamu juga tahu, saya<br />
sudah berusaha di sini puluhan tahun. Saya kenal<br />
dan kerja sama dengan mereka bukan kemarin sore.<br />
Bermain Peran 73