You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
4. Perbandingan Bahasa<br />
Jika ditinjau dari segi bahasa, jelaslah bahwa bahasa dalam NTB lebih<br />
lugas dan mudah dipahami pembaca, karena menggunakan bahasa Indonesia<br />
yang telah mengalami penyempurnaan. Namun demikian, HRK<br />
memiliki kekuatan gaya bahasa yang tidak ditemukan dalam NTB. HRK<br />
kaya akan pantun serta gaya pengungkapan yang mendayu-dayu dan<br />
hiperbolis. NTB sepertinya, mewakili gaya bahasa novel-novel modern<br />
yang cenderung menggunakan bahasa to the point tanpa bertele-tele<br />
dengan memperbanyak gaya bahasa. NTB lebih mengutamakan pilihan<br />
kata yang unik dan bermakna melalui frasa-frasa baru yang dirangkai<br />
penulis sendiri.<br />
Jika dijabarkan dalam bentuk tabel, perbandingan bahasa kedua<br />
karya sastra itu dapat dilihat sebagai berikut.<br />
Tabel Bahasa dalam HRK dan NTB<br />
Bahasa HRK Bahasa NTB<br />
Menggunakan bahasa Melayu lama<br />
Kaya gaya bahasa lama yang<br />
bermakna<br />
Cenderung bertele-tele dan banyak<br />
pengulangan<br />
Bahasa cenderung sama dan<br />
diulang-ulang<br />
5. Perbandingan Tema<br />
Menggunakan bahasa Indonesia<br />
Bahasa lugas, padat, dan<br />
bermakna<br />
To the point atau langsung pada<br />
pokok pembicaraan<br />
Penulis merangkai frasa baru<br />
yang unik<br />
Sebetulnya, tema kedua karya sastra ini memiliki sedikit persamaan,<br />
yakni tentang kehidupan tokoh utama. Yang menjadi perbedaan adalah<br />
pengembangan tema itu. Jika dalam HRK tema dikembangkan dengan<br />
gaya sastra lama yang lebih menonjolkan kekuasaan istana, raja-raja, serta<br />
daya magis kekuatan yang mereka miliki, dalam NTB, pengembangan<br />
tema merupakan kritik atas kekuasaan, adat istiadat, kehidupan sosial<br />
yang bertolak belakang dengan idealisme serta perkembangan zaman.<br />
186 Bahasa Indonesia XI Program IPA/IPS