05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

Mitos PC: Kekristenan <strong>dan</strong> Islam disebarkan<br />

dengan cara yang hampir sama<br />

Ini adalah satu dari banyak argumen moral yang sama yang dibuat saat ini—<br />

keduanya begitu umum hingga seakan jika sebagian orang tidak dapat membawa<br />

pikirannya pada pengakuan bahwa ada hal negatif dalam Islam kecuali kalau<br />

mereka bersusah payah menunjuk hal negatif yang sama yang ada dalam<br />

Kekristenan. Dan benar bahwa tidak ada kelompok, religius atau tidak religius,<br />

yang memonopoli semua tindakan buruk atau semua tindakan baik—tapi tidak<br />

benar bahwa semua tradisi religius adalah sama baik dalam sifat² ajarannya atau<br />

dalam kapasitas pengilhaman ajaran² itu akan kekerasan.<br />

Selama hampir tiga abad pertama keberadaannya, Kristen dilarang <strong>dan</strong> menjadi<br />

subjek penganiayaan yang sporadis oleh pihak berwenang Roma. Bukan hanya<br />

bahwa agama Kristen TIDAK disebarkan melalui kekerasan, tapi malahan daftar<br />

para martir Kristen berisikan nama‐nama orang yang menjadi korban kekerasan<br />

karena mereka menjadi orang Kristen. Sebaliknya, ketika Muhammad meninggal,<br />

para Muslim hanya menghadapi lawan yang bukan saja tidak terorganisir tapi juga<br />

tidak menjadi ancaman, tapi masih saja mereka mengangkat senjata untuk<br />

menyebarkan iman mereka.<br />

Pada awal² Kekristenan, gereja mengirim para misionaris untuk berkhotbah pada<br />

orang² yang belum percaya <strong>dan</strong> meyakinkan mereka kebenaran iman mereka.<br />

Bangsa² Kristen kuno di Eropa semua ingat para misionaris Kristen yang membawa<br />

kepercayaan pada mereka: Santo Pattrick di Irlandia; Santo Augustine dari<br />

Canterbury di Inggris; Santo Cyril <strong>dan</strong> Methodius di Eropa Tengah <strong>dan</strong> Timur; <strong>dan</strong><br />

banyak lagi yang seperti mereka. Mereka adalah pendeta² <strong>dan</strong> rahib²—bukan<br />

orang² militer. Muslim, sebaliknya, menaruh pasukan di daerah untuk menghadapi<br />

kekuatan non Muslim <strong>dan</strong> menawarkan pada mereka tiga pilihan dari Muhammad,<br />

masuk Islam, takluk (bayar pajak <strong>dan</strong> dipermalukan) atau mati. Mereka menarik<br />

sejumlah besar orang² yang masuk Islam dari antara populasi dhimmi yang<br />

ditaklukan yang melihat bahwa satu‐satunya jalan adalah dengan memeluk Islam<br />

agar membuat keberadaan mereka bisa tertahankan. Melihat kebinasaan dengan<br />

menjadi dhimmi, tidak mengejutkan bahwa banyak dhimmi pada akhirnya memilih<br />

masuk Islam.<br />

Sekarang, banyak Muslim dengan semangat menyangkal bahwa Islam disebarkan<br />

dengan pemaksaan, <strong>dan</strong> mengatakan bahwa memaksakan agama itu dilarang<br />

dalam Islam. Hal itu benar sekali: Apa yang disebarkan dengan kekerasan adalah<br />

hegemoni (kekuasaan) sosial <strong>dan</strong> <strong>politik</strong> dari sistem Islam. Perpindahan ke agama<br />

Islam hanya akibat dari penganiayaan sistem tersebut kepada para dhimmi yang<br />

mulai merasakan penderitaannya.<br />

102

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!