panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer
panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer
panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />
BAB 3<br />
ISLAM: AGAMA PERANG<br />
Qur’an cukup jelas tentang peperangan bahwa Muslim harus berperang melawan<br />
kafir, tapi Qur’an juga punya kekurangan dalam hal kejelasan secara menyeluruh.<br />
Dalam keseluruhannya, Qur’an adalah sebuah monolog: Allah hanya satu‐satunya<br />
pembicara (dengan beberapa pengecualian yang perlu dicatat), <strong>dan</strong> tidak punya<br />
perhatian khusus akan keinginan melanjutkan cerita, dia berbicara dengan<br />
Muhammad mengenai banyak kejadian² dalam kehidupan sang nabi <strong>dan</strong> mengenai<br />
nabi² ‘Muslim’ sebelumnya (yang paling banyak, Abraham, Musa <strong>dan</strong> Isa).<br />
Membaca Qur’an seakan seperti berjalan <strong>dan</strong> mendengarkan sebuah pembicaraan<br />
pribadi antara dua orang yang tidak kita kenal: membingungkan, kehilangan arah<br />
pembicaraan <strong>dan</strong> pada akhirnya tidak dapat dipahami.<br />
Tebak?<br />
Muhammad mengajarkan pengikutnya bahwa tidak ada yang lebih suci daripada perang<br />
jihad. Muhammad berkata pada orang²nya untuk menawarkan non Muslim tiga pilihan:<br />
memeluk Islam, penaklukan atau mati. Ajaran² ini bukan doktrin yang dipinggirkan atau<br />
sampah sejarah– tapi masih diajarkan dalam Islam garis keras.<br />
Disinilah Hadis, tradisi yang diterapkan oleh Muhammad, masuk. Hadis adalah<br />
buku dengan volume yang banyak sekali mengisahkan kisah² Muhammad yang<br />
mana dia (<strong>dan</strong> ka<strong>dan</strong>g para pengikutnya) menjelaskan bagaimana <strong>dan</strong> dalam<br />
situasi apa ayat² Qur’an ‘turun’ pa<strong>dan</strong>ya, pernyataan akan pertanyaan² yang<br />
menyebabkan perselisihan, <strong>dan</strong> memberi contoh. Dalam sejumlah kecil ahadis (kata<br />
jamak dari hadis), Muhammad mengutip perkataan Allah yang tidak muncul<br />
dalam Qur’an; ini dikenal sebagai ‘hadis qudsi’ atau ‘hadis suci’, <strong>dan</strong> para Muslim<br />
menganggap hadis² tersebut sama seperti perkataan Allah yang diturunkan dalam<br />
Qur’an itu sendiri. Ahadis lain yang Muslim anggap asli punya otoritas nomor dua<br />
setelah Qur’an itu sendiri—<strong>dan</strong> sering teks² Qur’an tidak akan dapat dipahami<br />
tanpa hadis² tersebut.<br />
Fokus utama dari banyak Hadis ini, tidak heran, adalah PERANG.<br />
35