05.05.2013 Views

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

panduan-politik-sesat-islam-dan-tentara-salib-robert-spencer

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PANDUAN POLITIK SESAT TERHADAP ISLAM (DAN TENTARA SALIB)<br />

Mitos PC: Pemimpin Muslim Sultan Saladin<br />

lebih murah hati daripada Tentara Salib<br />

Salah seorang tokoh Muslim yang terkenal di jaman Perang Salib adalah Saladin.<br />

Dia menyatukan banyak negara Islam <strong>dan</strong> mengakibatkan banyak kekalahan pada<br />

Tentara Salib. Di jaman kita sekarang, Saladin digambarkan sebagai tokoh toleran,<br />

pejuang Muslim yang berjiwa besar, “bukti” sejarah kemuliaan Islam <strong>dan</strong> lebih<br />

unggul secara moral dibandingkan penjajah Kristen yang kejam. Dalam buku<br />

“Tentara Salib di Mata Bangsa Arab” (The Crusaders Through Arab Eyes), Amin<br />

Maalouf menggambarkan Tentara Salib sebagai orang² buas, bahkan memakan<br />

daging orang² yang dibunuhnya. Tapi Saladin! “Dia selalu bersikap ramah terhadap<br />

tamu²nya, mengajak mereka tinggal untuk makan, memperlakukan mereka dengan<br />

penuh hormat, bahkan biarpun mereka kafir, <strong>dan</strong> memenuhi segala kebutuhan<br />

mereka. Dia tidak tega melihat seseorang pergi dengan kecewa, <strong>dan</strong> ada orang²<br />

yang mencari untung dari sikapnya yang murah hati. Suatu hari, di saat keadaan<br />

damai dengan bangsa Franj (Franks—Perancis), bangsawan Brin dari Antiokhia<br />

datang tak diun<strong>dan</strong>g ke tenda Saladin <strong>dan</strong> memintanya untuk mengembalikan<br />

daerah yang diambil Saladin empat tahun yang lalu. Dan Saladin setuju!” 250 Ini<br />

sungguh lelucon menggelikan! Jika diminta, mestinya dia bahkan setuju untuk<br />

menyerahkan seluruh Tanah Suci!<br />

Satu hal yang nyata: Saladin menyerang Yerusalem di tahun 1187 karena Tentara<br />

Salib di bawah komando Reynald dari Chatillon mengambil sehalaman buku Nabi<br />

Muhammad (Qur’an) <strong>dan</strong> menyerang kafilah² Muslim. Penguasa Kristen Yerusalem<br />

memerintahkan Reynald untuk tidak melakukan hal itu karena mereka tahu hal ini<br />

akan membahayakan keberadaan kerajaan mereka. Tapi Reynald tetap melakukan<br />

hal itu sehingga akhirnya Saladin, yang memang se<strong>dan</strong>g mencari‐cari alasan untuk<br />

perang melawan orang² Kristen, menemukan satu alasan dalam penyerangan yang<br />

dilakukan Reynald. 251<br />

Telah banyak ditulis kenyataan bahwa ketika Saladin <strong>dan</strong> <strong>tentara</strong> Muslim<br />

menaklukan Yerusalem di bulan Oktober, 1187, Saladin tidak membantai orang<br />

Kristen—<strong>dan</strong> ini sangat berbeda dengan kelakuan Tentara Salib di tahun 1099.<br />

Akan tetapi, Saladin yang sebenarnya bukanlah orang yang menghargai perbedaan<br />

budaya. Dia tidak seperti Nelson Mandela jaman modern. Ketika <strong>tentara</strong><br />

Muslimnya mengalahkan Tentara Salib di Hattin pada tanggal 4 Juli, 1187, dia<br />

memerintahkan pembantaian massal seluruh Tentara Salib. Menurut sekretarisnya<br />

yang bernama Imad ed‐Din, Saladin “memerintahkan mereka semua harus<br />

dipancung (sesuai dengan isi Qur’an 47:4, “Apabila kamu bertemu dengan orang‐<br />

orang kafir (di me<strong>dan</strong> perang) maka pancunglah batang leher mereka.”), <strong>dan</strong><br />

memilih membunuh daripada menawan mereka. Orang² yang ada bersama Saladin<br />

saat itu adalah sekumpulan ilmuwan² <strong>dan</strong> para penganut Islam Sufi <strong>dan</strong> beberapa<br />

250 Maalouf, hal. 179.<br />

251 Madden, hal 74.<br />

120

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!